Sunday, November 30, 2008

Tidak semudah yang terlihat ternyata

hmmm... akhirnya... atau syukurlah? Saya dengar dari sahabat saya dia putus dari pacarnya. Dari semula dia bercerita dengan saya sewaktu pertama kali dekat dengan cowo itu, saya merasa tidak terlalu excited. Engga asyik...or somekind like that lah yang saya rasakan. Apalagi tujuannya pernikahan, saya tambah ngga banget dengarnya. Saya pernah dikenalin dengan cowo itu. Biasa aja, tidak ada yang berubah. Tapi saya hanya tahu, itu kehidupan teman saya, saya ngga berhak ikut campur. Palingan kalau ternyata hubungannya tidak berjalan lancar, tidak akan berlanjut. Dan ternyata, memang tidak berjalan lancar. Keluarga sahabat saya itu memang kurang menyukai cowo itu, dan teman saya masih bertahan, toh selama tidak ada satu orangpun (dari keluarga) yang coba-coba mengacaukan hubungan mereka, persetujuan mudah"an akan berjalan seiring dengan datangnya waktu. Tapi ternyata begitupun dengan keluarga si cowo, tapi adik perempuan sicowo mengusik engan tidak sopannya ketenangan sahabat saya itu. Dan akhirnya karena sahabat saya itu naik darah, dan dia memutuskan hubungan. Dan seperti khas sahabat saya, dia mutusin, tapi kalau cowo itu ngga terima itu urusan dia. Gantung, istilahnya hehehehe..... Tapi saya tahu sahabat saya itu tidak akan mau menjalin hubungan lagi dengan cowo itu. Tidak ada yang ebih menyakitkan daripada harga diri yang terusik, ya? Dan menjalani hubungan itu, tidak semudah yang terlihat ternyata

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...