Wednesday, November 14, 2007

Curhat

Beberapa hari ini saya menggerutu terus. Sedikit banyak saya terganggu oleh salah seorang sahabat masa kecil saya, Ms. D, yang terus berkomentar saya sombong sekali sekarang ini. Katanya saya susah dihubungi, ponsel saya gak pernah aktif, kenapa saya tidur cepat sekali.... Sebenarnya gak juga sih... Saya sama sekali gak susah dihubungi. Saya cuma menghindar saja. Kesannya jahat banget, ya...? Maaf buat Ms. D, tapi terus terang saya bosan aja mendengar segala curhatnya yang kelabu. Kenapa? Karena dia cuma mengeluarkan uneg" yang terpendam lama banget dan mengendap dalam dasar hatinya, tapi sebenarnya sih dia gaK butuh komentar orang lain untuk memberikan solusi yang berarti untuk perubahan hidupnya. Dia hanya mengeluh,mengeluh,mengeluh.... mengeluh kehidupan pribadinya yang benar" sengsara, berbeda dimasa lampau dengan segala kejayaan ala anak orang berduit, mengeluh pengen bekerja tapi maunya gaji yang seengganya lebih dari satu setengah tapi ketika ditanya bisa ini gak bisa itu gak gak ada satupun yang bisa (dari pendidikan secretarynya yang elit itu, yang tersisa darinya hanyalah bagaimana tampil modis and high heels everytime), mengeluh kepengen ambil kuliah lagi tapi kok males, ya? Kalo sudah begitu, palingan saya menjauhkan telinga dari ponsel sayadan setelah tidak ada suara" lagi dari situ, baru saya nyaut. Kasar banget, iya kayaknya, ya.... Saya agak menyesal, tapi saya terpaksa begitu. Kalo saya curhat dengan rekan yang lain, yang ternyata punya problem yang sama dengan saya, cape denger curhat yang sama dan gak berkesudahan itu, palingan mereka bilang, dengerin aja dulu, tar juga berenti sendiri. Saya setuju, tapi saya kan notabene perempuan yang cerewet, gemas melihat hal" yang gak penting begitu menghabiskan waktu yang begitu berharga, saya pengennya membuat sahabat saya itu sadar, life is so simple actually, selama kita menghadapi problem dengan jernih. Masalah gak bakalan selesai dengan hanya menggerutu. Kalau pusing, ambillah beberapa hari untuk melampiaskan kekesalan, lalu renungilah langkah yang bagaimana yang harus diambil. Kalau sudah berani membuka diri dengan orang lain, bercerita masalah kita itu, berbesar hatilah menerima kritik. Siapa tau jalan keluar akan kita dapat dengan cara tersebut. Masalahnya, bagaimana saya ngomong dengan sahabat saya itu????

Friday, November 9, 2007

Whats the news........

Dapet komen dari seorang sahabat yang mengatakan, saya sekarang tidak produktif menulis sebuah cerita. Ingetnya gara" nyasar. Hehehe..... jadi malu.... Lagi sibuk sekarang, saya juga ngga nyangka, saya bisa juga sibuk sampai ngga menoleh" lagi ke aktivitas saya yang satu ini... Padahal saya punya banyak cerita... Baru" ini saya ngumpul dengan eks gank masa kecil, pas SD hahaha... lucu juga ngumpul dulu waktu masih kecil", sekarang punya anak kecil. Ada salah seorang sahabat saya yang udah tinggal di benua lain, ada yang bertahun" lost contact... Saya ngga nyangka, kami bisa ngumpul bareng lagi. Menyadarkan saya, istilah 'Friendship Never End' itu emang benar adanya...

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...