Friday, February 27, 2009

....

Sore beberapa hari yang lalu saya mendapat telepon, dari nomor sahabat saya, tapi jadinya miskol doang. Saya heran, karena pagi harinya ketika saya telpon dia tidak mau menerima telepon dengan alasan sedang beristirahat. Lalu tak lama, seorang teman juga menelpon dan mengabarkan sahabat saya itu ditemukan orang di pinggir jalan dalam keadaan sakit. Saya cemas. Katanya kesurupan, karena sahabat saya itu terjun ke got dan membasuhkan air got ke wajahnya, terus kejang-kejang. Setelah sadarpun tidak mau mengucapkan sepatah katapun, bahkan tidak mau makan. Saya sedih. Saya tau apa yang ada dalam hati dan pikirannya, tapi saya tidak bisa menolongnya. Karena keluarganya melarang siapapun untuk bertemu dengannya dengan alasan dia harus istirahat. Padahal, separuh penderitaan batin sahabat saya itu datang dari keluarganya, yang bahkan keluarganya tidak merasa seperti itu. Saya hanya bisa berdoa, agar sahabat saya kuat menghadapi cobaannya. Saya kangen sekali dengannya, dan sangat ingin bertemu dan ngobrol seperti biasanya.

Presiden orang bodoh

Suatu ketika saya berbincang dengan salah seorang rekan saya, ms. C, mengomentari masalah pesta demokrasi yang bakalan digelar beberapa waktu lagi. Seru sekali melihat para calon legislatif bertarung dengan berbagai cara, baik spanduk yang ramai menghiasi jalan raya atau wara wiri di koran atau malah melalui media elektronik (jarang di tv, untuk caleg lokal memanfaatkan media radio). Kebetulan nih, salah seorang rekan saya juga mencalonkan diri untuk mengisi kuota 30% perempuan di legislatif (terus terang, saya rasa kurang efisien mengingat entah siapa" saja perempuan yang sekarang maju bertarung memperebutkan kursi dengan kuota 30% itu), menyebabkan dia jarang sekali terlihat di tempat aktivitas kami. Sambil berbincang dengan ms. C, saya juga nyambi mengaplikasikan komputer, dan beberapa data tidak berhasil saya temukan di filenya. Saya tanyakan kepada ms. C, dan menurutnya pastilah ms. L (teman yang nyalon itu) yang menghilangkannya, karena ms. L benar-benar tidak bersahabat dengan peranti elektronik, apalagi komputer. "Gimana sih, udah berapa lama kerja tapi gak bisa-bisa.." saya menggerutu. Ms. C berkomentar " Iya, saya juga bilang gitu, malahan saya bilang ' mbak, kok bodo banget gak bisa-bisa komputer, kan mau jadi anggota legislatif... belajar dong'" Dan ms. L menjawab kepada ms. C " Eh, gak penting itu. Caleg itu kan bodo-bodo. Presiden aja bodo.." Saya terdiam, ms. C mulai terkekeh. Saya tertawa terpingkal-pingkal. Kalo begitu, negara itu dipimpin orang bodo? Pantesan....

Friday, February 6, 2009

Pop-Up

yuuukksss..... ini sudah memasuki hari ke 6 di bulan yang kedua dari tahun yang baru... Betapa tidak produktifnya saya memulai tahun yang baru. Bahkan seharusnya kan saya memulai daftar keinginan selama satu tahun ke depan untuk saya patuhi (wlau seringnya tidak dipatuhi hehehe) Yaaahh... saya memang sangat sibuk. Baru memasuki tahun yang anyar, saya malahan bolak balik ke dokter gara" sakit. Trus lagi 2 minggu berturut-turut mengerjakan pe er yang telah saya tunda berminggu-minggu. Saya tau deh, menunda pekerjaan itu bikin kita bakalan sibuk nantinya, tapi saya tetap saja suka menunda pekerjaan. Mungkin, tidak menunda pekerjaan akan masuk dalam daftar rekonsiliasi saya :> Anyway... semoga saja tahun ini berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya dan saya yang paling beruntung dari apapun yang saya lakukan.

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...