Tuesday, October 28, 2008

It's ezzY to connect

Saya paling bosan kalau sedang melamun sendiri ngga ada kerjaan. Mana punya kantor di pelosok pedalaman kabupaten yang bahkan telepon pun kadang idup kadang mati. Gimana mau menambah kecanggihan tekno senagai salah satu syarat perkantoran yang hi-tech? Kalau lagi senggang, mati-matinya di main game di komputer, offline lah... gimana bisa online, lha wong internet aja susah banget masuknya. Lagi bosen, ngutak-atik ponsel, coba-coba konek via ponsel. Sekedar cek email sajalah... daripada bosen. Eh, ternyata cepat juga dan murah banget! Jadi keisengan berlanjut deh.... kebetulan lagi bosan, kesal dan kepengen curhat via blog, coba juga konek ke blogger via ponsel. Walaupun ngga semua link-nya kebuka karena keterbatasan kemampuan hp saya yang biasa-biasa aja, tapi tetep bisa ber-GPRS-ria, dan nulis blog. Nulis blog, lho!!! Kadang dengan kabel data saya juga nyambungin ke laptop, hasilnya ngga mengecewakan, tetap kenceng koneknya, sinyal full pula! Makanya saya jadi hobi berinternet ria via ponsel, selain irit pulsa, irit pula waktunya, kan jadi ngga perlu manteng di warnet lagi. Udah begitu, pengen nyoba IM2 juga, tuh jagonya internet yang jalannya super kenceng dan irit. Pengeennn...banget..... bikin tambah cinta produk Indosat nih hehehe

Cara ngirit ala IRT (hahaha...)

Saya ini ngga termasuk gaptek, tapi jadi freak juga engga. Buat saya yang penting semuanya memudahkan saya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, apalagi untuk komunikasi. Secara secara, ya..... dengan tempat kerja yang sebegitu jauhnya dari rumah (hiks..hiks...), apalagi memantau keberadaan anak-anak dari jauh dari orang yang saya titipi mereka. Nelpon terus? Halah... kaya amat ya, mampu beli pulsa terus? Ih... Teruuusss.... ayah anak-anak yang kerjanya juga jauh, masuk-masuk ke hutan sono. Kalau anak saya yang gede itu mulai merajuk, maunya langsung nelpon ayahnya. Capee deee...... Belum lagi kebutuhan sebagai mahluk Tuhan yang harus bersosialisasi, berumpi-rumpi ria, kali aja dari situ bisa berkembang kerja sama yang menghasilkan uang (nah...ini penting sekali). Tapi semua itu kan harus ditunjang dengan punya-uang-untuk-beli-pulsa. Yah, kenanya boros deh. Hanya saja, kebetulan saya menggunakan kartu perdana, yang sudah saya pakai lebih dari 5 tahun, yang terus menerus ngasih bonus dan alternatif-alternatif asyik untuk komunikasi. Make Mentari, dong... Apalagi dengan program-program menariknya, saya malah jadi lebih hemat dalam berkomunikasi, untuk mengecek keadaan anak saat pergi ke kantor, bicara dengan ayahnya anak-anak kalau dia sedang berada di tempat yang cukup sulit terjangkau, atau sekedar ngerumpi dengan rekan dan sahabat saya, yang juga menggunakan kartu Mentari. Mana sekarang ada program nelpon Rp. 1000, beribu-ribu kali nelpon gratis, saya ngga berhenti nelpon jadinya hehehe......

Stop Talking

Lagi bete nih... Lagi ada sedikit problema, klise tapi rese banget. Dalam bekerja ada yang maen belakang, menjilat atasan untuk mempengaruhi keberadaan dan pekerjaan di masa yang akan datang. Males banget kan kalau dalam tim kerja kita ada super penjilat? Enaknya diapain ya, orang kayak gitu?

Saturday, October 4, 2008

Sisi tersudut dalam hati

Sebenarnya saya mau menjadikan ini sebagai rahasia dalam hati saya. Tapi entah kenapa saya tergelitik untuk bercerita, karena ini kenangan luar biasa.
Saya ini orang yang sangat supel. Bergaul tanpa membedakan jenis kelaimn, karena saya kalau naksir dengan orang justru ngga bisa bergaul dengan dia hahahahaha.... (intermezzo)
Saya juga dekat dengan saudara-saudara saya. Saking dekatnya, kami biasa berbagi rahasia hati satu sama lain. Saking dekatnya, salah seorang saudara saya tidak mampu menahan perasaan hatinya dan mencoba untuk 'nembak' saya. Banyak surat cinta yang dikirimkannya kepada saya.  Saya juga menyukainya tapi saya merasa tidak sesuka itu untuk mengiyakan keinginannya. Saya sedih, terpaksa menolaknya. Untung saja kami lain kota, jadi dia mempunyai waktu untuk menyembuhkan luka hatinya. Karena kami saudara, masih panjang waktu untuk saling bertemu dan sayang jika ternoda perasaan terluka. Waktu memang sudah lama berlalu, dan dia sekarang berencana untuk mengakhiri masa lajangnya. Saya bersyukur, saya sangat mencintai saudara saya itu, dan paling mendoakan kebahagiaannya. Cerita remaja itu banyak ragamnya ya... :)

Lebaran...oh...Lebaran...pt.2

Halah...blog aja dibikin sekuel....
Tapi ini emang masih seputer lebaran. Biasa deh, abis bermaaf-maafan, uneg" malah nambah dalam hati.
Pertama, saya jengkel melihat orang" yang tidak merayakan hari besar ini ikutan keliaran kayak laron di mana-mana. Maaf, bukannya saya bersikap egois atau picik hati, tapi kemacetan dan penuhnya tempat" menginap atau pasar, didominasi oleh mereka-mereka ini, yang turut memanfaatkan momen libur besar ini. Mungkin karena di Indonesia mayoritas adalah muslim, makanya setiap lebaran, dispensasi libur memang benar-benar royal, dan semua pihak turut memanfaatkan. Tapi, saya tetap saja kesal.... sudah dijalan, mal dan hotel penuh orang mudik lebaran, ditambah lagi lebih banyak mereka yang cuma liburan doang.
Boleh kan kalau saya kesal? Maaf lagi deh sebelumnya......

Wednesday, October 1, 2008

how...how...how.... jeritan hati yang tak tersalurkan

Bagaimana?? Dalam sepanjang hidup saya, selama masa remaja hingga dewasa, banyak sekali hal yang saya hadapi. Baik itu hal yang saya sukai dan tidak saya sukai. Namun ada juga hal yang saya sesali karena tidak bisa mencapainya. Orang bilang kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Saya setuju. Tapi apakah itu hanya berlaku apabila kita melakukan sesuatu yang kita inginkan namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita, atau kegagalan juga bisa berarti jika kita mempunyai keinginan tapi tidak satupun direstui oleh orang yang kita hormati? Saya mengalami beberapa hal yang membuat saya kecewa. Beberapa keinginan yang ingin saya capai tapi tidak dapat saya raih karena tidak diberi izin. Sekarang, saya merasa hidup yang saya jalani sedikit tersia-sia karena keinginan yang tidak tercapai tersebut. Memang, saya akui, di jalan alternatif yang saya jalani sekarang ini saya memperoleh banyak sekali kebahagiaan yang mungkin bila saya tetap menjalankan rencana hidup saya yang semula belum tentu saya dapatkan. Tapi, boleh ngga sih saya merasa menyesal karena hal-hal yang tidak bisa saya raih itu? Manusiawi sih iya, tapi apa itu bisa dibilang kurang bersyukur? Karena kadang kala dalam hati kecil saya, saya masih merasa frustasi karena kecewa.

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...