Tuesday, June 26, 2012

Rindu itu.....

Apa ya rindu itu?

Katanya memikirkan seseorang yang tidak berada di sisi kita, itu juga merindu. Tetapi saya, walaupun sedang berada disisinya, saya masih merindukannya. Memeluknya dengan erat, sampai dia pun tertawa dan bertanya apa yang sedang saya lakukan. Dan sayapun hanya tertawa menjawab pertanyaannya itu.

Saya baru selesai membaca antologi yang dibukukan oleh salah seorang adik tingkat saya yang sangat kreatif dan pintar, Secangkir Kopi. Disitu, ada beberapa sub judul yang memasukkan indikasi rindu, LDR, harapan, curahan hati.....

Kala rindu datang menggoda, gelitiknya akan membuat kita yang notabene manusia yang pandai berkreasi dengan kata-kata, mengalirkan untaian isi hati yang merefleksikan rindu yang mendalam, terhadap orang terkasih yang saat ini jauh dari jangkauan.

Seperti saya.

Menjadi kebiasaan saya, memikirkan dirinya, mencari bayangannya dalam gelap. Kadang bayangan itu mengabur, karena lamanya waktu tidak menyentuhnya secara real. Menginginkan dirinya ada disisi setiap malam. Saat butuh bersandar, saat butuh bercerita, saat butuh bersama....

Rindu itu memang sangat indah untuk dinikmati. Mengingatkan kita ada yang dinanti, ada yang menanti.... Ada yang diharapkan untuk kembali suatu saat nanti, saat asa terjawab...


Thursday, June 14, 2012

Selalu Denganmu

Everyone told me to move on.

Menunggu, bagi seorang perempuan, adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Usia yg menggerogoti menjadi alasan yang selalu dikedepankan ketika seorang perempuan memberikan batasan penantiannya, apalagi untuk menanti sang belahan jiwa.
Saya bisa mengerti apabila seorang perempuan memiliki ketakutan seperti itu. Batas kadaluwarsa kualitasnya sebagai perempuan sehat yang bisa menghadirkan keturunan menjadi alasan kuat. Terutama keleluasaan pria dalam memilih perempuan yang diinginkannya, mungkin lebih muda, kencang, cantik bahkan bisa memberikan keturunan sebanyak yang diinginkan.

Semua bertanya-tanya, bagaimana ketakutan seorang pria terhadap hubungan dengan belahan jiwanya?

Saya mencoba untuk memahami, perasaan yang tersimpan dalam diri seorang pria. Tidak, bukan pemahaman terhadap mengapa mereka sanggup semena-mena terhadap perempuan yang katanya mereka cintai. Sanggup membuat perempuan mereka menunggu tanpa kabar berita, sanggup membuat perempuan mereka menangis dalam penantian.

Menanti.

Kesetiaan seorang perempuan diukur dari penantian yang dilakukannya. Entah seberapa lama penantian itu, perempuan harus menunggu sampai pria mereka kembali dari belayarnya.
Saya pernah membaca legenda sebuah tebing yang diberi nama Tebing Penantian. Seorang perempuan berubah menjadi batu karena lama menanti kekasihnya kembali dari pelayarannya, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya sang kekasih telah lama tiada karena kapalnya tenggelam tergulung ombak. Begitu setianya ia menanti di tebing. Okelah kalau memang ternyata ini kisah romantis, lalu bagaimana si perempuan menanti sementara sang kekasih tengah bergulung dalam nikmatnya kehangatan perempuan lain yang dinikahinya dan memberikan keluarga di dermaga lain?

"Seharusnya kalau saya tidak pulang dalam waktu selama itu, dia mencari pria lain!"

Alasan klise.

Kembali ke hidup kita sebagai seorang perempuan. Menanti punya batas waktu. Expired date yang harus ditegaskan. Tapi ketika cinta mengendap dalam hati, bahkan seribu tahunpun akan menanti. Siapa yang bisa menyuruhnya untuk move on?

Selalu denganmu, walau dalam hati saja. Hati wanita yang lebih dalam dari samudra, mampu menyembunyikan kegelapan kesetiaannya yang tak berujung. 
For years that i will spend for waiting, i will do that. Hargailah perempuanmu...

Tuesday, June 5, 2012

Report from Concerto Fun My Music My Dance Competition

Basi sih tapi saya emang belom sempet cerita tentang keasikan saya disini. Even punya Campina ini berlangsung tanggal 2 - 3 Juni kemarin. Sebelumnya, keterlibatan saya karena diajak salah seorang rekan di radio tempat saya menjajal kemampuan jadi penyiar (:D) yang juga marketing disitu.

"Sedang mencari talent buat booth " begitu katanya.

Dan walaupun bayarannya (terus terang) tidak memadai sama sekali, tapi saya mau. Saya pikir, ini kesempatan juga untuk banyak berkenalan dengan talent", EO ataupun juga bos perusahaan, memperluas relasi. Itu lebih penting untuk menuai hasil yang maksimal hehehehehehe..

Dan mejenglah saya di lapak Tarot Reader.
 Saya sih sukacita saja, membukakan kartu tarot buat mereka yang kepengen banget diramal, atau minta solusi permasalahan. Karena emosi mereka mempengaruhi saya, saya tidak boleh emosi. Harus mengosongkan tong emosi saya, khusus memberikan perhatian kepada mereka. Saya suka senyum yang terpancar apabila mereka puas dengan apa yang ingin mereka tahu, atau menangis lega karena bisa mengungkapkan isi hati yang tertimbun karena tidak ada yang mendengarkan jeritan derita mereka.

Yaahhh... teteup... paling banyak dateng adalah remaja galau karena cinta (_ _")

Saya juga diminati oleh orang-orang tua yang kepingin tau peruntungan mereka, atau sekedar ingin tau, bener gak sih cewe ini bisa baca kartu tarot? Atau apa sih kartu tarot itu. Dan alhasil tetep aja mereka bangkit dari kursi yang disediakan dengan senang hati walaupun tidak puas. Waktu terbatas, ciinnnn......

Tapi layaknya orang yang bermain dengan emosional, saya sangat benci diinterupsi. Dan itu dilakukan oleh panitia pusat. Mereka hendak mengatur saya sesuai dengan keinginan mereka, hellooowwwww... bayar gw dengan harga gw! Sungguh membuat saya naik darah dan butuh waktu beberapa jam untuk mengembalikan mood saya membahagiakan orang lain kembali. Dan saya memperingatkan panitia lokal yang mempekerjakan saya, untuk memberitahu mereka jangan ganggu saya atau saya tinggal lokasi itu.

Sungguh manusia itu gemar sekali bersikap sombong terhadap orang lain yang mereka anggap bukan level mereka. Sungguh manusia itu gemar sekali menilai orang dari kulit yang melekat pada saat mereka melihat seseorang, tanpa mengupas isinya. Apel merah dan ranum bisa saja beracun sementara kesemek yang buruk rupa justru sangat manis dan renyah. Saya kutuk jadi jelek baru tau rasa itu perempuan! (sumpah deh, benci banget sama dia, langsung defensif berat begitu melihat mahluk jelek satu itu, jelek sifat! Tampang boleh cakep, kelakuan minus juga sama aja dengan camen!)

But eniwei, whatta hell...... Yang penting semua meninggalkan lokasi dengan perasaan tenang. Barangkalai saya terpikir untuk membuka toko tarot hahahahhahahahaa...

Ada yang mau dibuka peruntungannya? ^^

Friday, June 1, 2012

Welcoming 1 more year old

Sejak tadi malam saya tidak bisa tidur. Yaahh... sebenernya sih sudah berhari-hari saya tidak bisa tidur. Kerap terjaga dan menengok ke arah Blackberry saya, menanti kerlipnya berubah merah karena menangkap pesan-apapun itu- masuk, berharap dari dia *galau maksimal (_ _")

Saya bolak balik masuk ke chat jejaring sosial tempat saya biasa berkomunikasi dengannya, dan memang melihatnya bolak balik masuk kesitu. Saya berharap, tahukah dia hari ini hari istimewa saya? Dan saya tersadar, waktu kami berbeda 6jam. Jadi dengan waktu ditempatnya berada, saya belum berulang tahun... Namun karena saya gelisah, akhirnya sayapun tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Tertegun di kegelapan malam, mendengarkan sayup bunyi kentongan peronda. Saya menghitung jam. Ini hari ulang tahun saya. Usia saya sudah bertambah satu tahun, saya 33 tahun sekarang. Tambah satu tahun lagi kedepan-entah-apa-yang-akan-saya-lakukan-dan-dapatkan.

Saya ingin membuang segala yang buruk yang sudah menjadi hantu dalam 3 tahun belakangan hidup saya ini. Usia bertambah, kedewasaanpun harus bertambah. Seharusnya saya sudah memiliki goal yang ingin saya tuju. Tapi diantara semua keinginan saya, saya belum merasa ada yang bisa saya jadikan goal.

Diusia yang bertambah ini, saya ingin lebih baik menapaki hidup yang masih dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa... Ingin menembak tepat sasaran. I wanna have my 40th years goal.

Rindu.
Itu juga yang saya rasakan dan saya inginkan untuk di capai. Kebersamaan, keselarasan dan harmoni. Bersama dengannya, mendapatkan apa yg saya inginkan.

Happy birthday to me, wish for my wonderful year a head ^^

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...