Saturday, May 5, 2007

Miserable-love-Story


I can't live without my life

I can't live without my soul


Catherine Earnshaw said that when Heathcliff leave her, and so do Heathcliff said when Catherine died.....(Wuthering Heights - Emily Bronte)


Saya memang menggemari roman jaman tuir, walaupun kebanyakan ceritanya berakhir tragis. Sebut saja Romeo dan Juliet, Anna Karenina, Titanic, Wuthering Heights....yang terakhir ini baru kemarin saya tonton di HBO, setelah penasaran sekian lama (Juliette Binoche + Ralph Fiennes, so beautiful....)


Kisah cinta Heathcliff dan Cathy yang terjalin sejak kecil, begitu ceria dan egois. Masing" saling memiliki tetapi cinta mereka melukai orang" sekitar mereka. Karena Heathcliff cuma anak angkat dan asal usulnya tidak jelas, dia tidak boleh bersama apalagi bersanding dengan Cathy yang notabene putri seorang tuan tanah yang terhormat. Harga diri Heatcliff hancur seiring Cathy mengatakan dia akan menikahi pria lain yang sederajat dengannya,maka dia memilih pergi. Cathy begitu patah hati ketika Heathcliff pergi, dan kalimat diatas terucap dari mulutnya, juga ketika dia melihat Wuthering Heights ketika si pria bangsawan membawa Cathy ke rumahnya.

Heathcliff kembali setelah bertahun", menjadi kaya, dan membeli Wuthering Heights dari tangan kakak Cathy, dan menjadi penguasanya.

Ketika muncul di hadapan Cathy, Cathy menuduh Heatcliff menghancurkan hatinya dengan kepergiannya dan sebaiknya dia pergi saja. Tapi keegoisan cinta Cathy pada Heathcliff justru membelenggu Heatcliff, yang terus menerus berusaha meraihnya kembali, dan melukai hati pria bangsawan yang menikahi Cathy. Dan akhirnya, Cathy meninggal dalam kesengsaraan cinta yang dihancurkannya sendiri, membunuh jiwa Heathcliff yang sangat mendendam padanya sampai roh Cathy menjemputnya 20 tahun kemudian.


*sigh* what a tragic story..... saya menitikkan airmata ketika menontonnya. Luka hati Heathcliff yang sejak remaja tersia-sia, terobati oleh cinta muda Cathy, yang kemudian dihancurkannya kembali, membelenggu sampai akhir hayatnya, mengingatkan saya pada seseorang yang pernah mengalami hal yang sama.


Saya jadi berfikir, kalau mencintai seseorang, mengapa sanggup menghancurkan hati sehingga tidak ada yang tersisa bagi dirinya sendiri. Saya mengagumi sosok Heathcliff, yang terus berjuang sampai mati untuk meraih cinta sejatinya, walaupun jalan yang dilaluinya sangat berat dan penuh luka. Benar-benar pejuang cinta. Saya tahu ini kedengarannya agak norak (hehe..) tapi memang bener" bikin saya speechless kok dan cuma bisa mikir begitu...

Bandingkan dengan Layla Majnun, yang juga sangat mengharu biru (tapi saya ngga sanggup baca bukunya, takut gak berhenti-berhenti nangis :P)


Khayalan saya melayang jauh....seandainya saja saya dicintai seperti Heatcliff mencintai Catherine.....


..................................................................

....................................................

.................................................................

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...