Sunday, May 6, 2007

Dagelan branded




Louvier .. Louis Vuitton .. Channel .. Gucci .. Bonia .. Guess .. Hugo .. Chloe .. Burberry .. TodS .. Hermes ..

Kira-kira segitu deh pengetahuan saya tentang tas dan asesori branded terkenal. Soalnya merek" itulah yang wara wiri dalam butik", atau Departement Store high class yang ada di kota saya ini (padahal masih banyak merk bagus lainnya, kayak fav saya, Marc Jacobs..hehe). Banyak cewek", ibu" yang punya duit lebih, mematut" tas yang dipajang di depan cermin besar yang disediakan oleh pemilik butik. Sambil komat kamit


"..ah..kemahalan untuk ukuran KW..."
atau
" ...hmm...model baru?"
"Ah, kemaren saya lihat si anu sudah pake, cuma laen model aja"
" Ah, gak jadilah kalo gitu..." Bleehh....

Saya suka merinding kalo pas lagi liat" barang" branded itu dipajang, mendengar celotehan perempuan" itu.

Saya juga suka barang branded, punyalah satu dua... dan saya tau banget, barang yang dibeli itu biarpun mereknya gede" keliatan dan tau itu terkenal, tapi kalo belinya gak di butiknya bener, keasliannya patut diragukan. (walau pernah juga saya melihat tas yang menurut saya keren banget dipajang di butik odong-odong =baca : bukan butik branded= , ketika liat" dan nanya harga, ternyata almost 2 jet, bo'!)

Saya dengan teman saya suka sekali mengomentari cewek" yang seliweran di mall dengan menjinjing, mencangklong, mengepit tas, clutch, atau dompet doang dengan merek segede gajah menempel disitu. Kadang di-match dengan kaos, belt atau alas kaki se-merk. Mengagumkannya dunia cewek yang penuh dengan warna-warni begitu. Biarpun gak bisa punya barang asli kayak punyanya Paris Hilton, toh mendekati udah cukuplah.

Fenomena merk juga saya lihat di sekitar saya. Kantor. Taulah, kantor itu kan separuh isinya pasti perempuan. Ada seorang rekan di kantor yang sangat maniac dengan merek Louis Vuitton. Dari LV yang penuh paku keemasan, warna warni, sampe bordir, dia punya semua. Sementara rekan yang lain menyipitkan mata sambil berdesis

"woow...woow...."
"banyak juga duitnya.."
"Enak, kan lakinya kesayangan pejabat..."
"bikin iri aja...."
..yaaa..yaaa.......

Komentar" begitu juga saya dengar ngga sengaja ketika kantor saya mengadakan acara besar, yang kemudian dihadiri oleh ibu" pejabat di tempat saya bekerja sebagai salah-satu-kegiatan-charity-yang-dikoordinir-oleh-mereka. Sambil menunggu acara dimulai mereka ngerumpi asik

"wah... baru nih ya.....bagus tasnya.."
"oh, iya nih, saya beli di M*** butik, katanya keluaran terbaru.."
"waw...Bonia , lho..... satu set kayaknya ya, Bu?"
"Tanggung. Sekalian aja, tas sama sendalnya. Saya juga beli jamnya sepasang dengan suami saya.."
..ho..ho..ho... (sinterklas mode on/ibu rumpi mode on)

Rekan saya yang kebetulan mendengarnya juga ikutan kagum, dengan tanpa sadarnya ternganga sedikit mendengar komen ibu itu

"Enak ya kalo banyak uang..."

*sigh*
Ada lagi yang gak mau kalah. Ada satu rekan kantor saya yang paling gak bisa liat barang bagus. Dia seneng bener meniru gaya istri bos saya yang termasuk jajaran ibu" pejabat penuh branded itu. Dia lihat nyonya bos itu bergaya begini, dia akan berusaha menyamainya dengan bergaya begitu. Copycat. Kami menjulukinya ibu-Kabag. Tampaknya dia emang senang sekali bergaya mahal dan luxurious, walaupun -terus-terang-saja- kelakuannya itu tidak dibarengi dengan sikap dan tingkah laku smart, tetep aja keliatan katrok walaupun expensive. (hmm...kayaknya sebagian besar perempuan bermerk yang saya liat begitu, luxurious but stupid).

Kesannya saya alergi banget ya sama begituan, tapi sebenernya enggaklah. Saya juga seorang perempuan yang senang bergaya, ngeliat-mengidam-dan akhirnya membeli barang bermerk, dan bergaya keren disetiap kesempatan. Cuma geli aja liat kecanduannya perempuan dengan begituan. Ngelirik jealous dengan perempuan lain yang yang membeli keluaran terbaru tas bermerek, lalu mendengus puas ketika berhasil memiliki barang bermerk yang dia inginkan, baru keluar (kata yang punya butik) dan perasaan baru dialah yang memiliki barang tersebut (walau dalam hitungan hari bakalan banyak perempuan seliweran dengan barang yang sama)
Pemandangan kocak yang menghibur setiap hari..

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...