Monday, May 7, 2007

Women by Women



Saya menghadiri Diskusi Panel yang diadakan oleh Ikatan Sarjana Wanita Indonesia, dimana saya merupakan salah seorang anggota yang juga termasuk dalam kepengurusan periode sekarang ini. Tema yang diangkat cukup menarik "Kinerja Tokoh Perempuan Dalam Membuat Kebijakan yang Berpihak pada Kepentingan Perempuan". Panelisnya ok, Prof. Dr. Kemala Motik (pengusaha), Dr. Ari Pradhanawati (Dosen FISIP UNDIP, anggota KPU Kab. Jateng), dan H. Fatimah Rais (Wakil Ketua DPRD Sumsel).

Diskusi ini membahas terutama tentang peranan wanita di kancah perpolitikan. Quota 30% yang dimiliki perwakilan perempuan untuk duduk di bangku legislatif setelah diadakan penelitian, bahkan tidak mencapai separuhnya. Seorang peserta malah agak skeptis, mengatakan quota tersebut hanyalah hadiah untuk perempuan.
Well, gak sepenuhnya saya setuju. Saya pribadi berpikir 30% itu hanyalah awal dari dari pergerakan perlahan perempuan naik ke tingkat yang lebih tinggi seiring dengan waktu dan kondisi. Para panelis berpendapat sama, untuk mendapat 30% itu tidak semudah membalik telapak tangan, apalagi mencapainya, perlu perjuangan yang keras dan -sangat mungkin- cukup lama.

Seorang perempuan harus mampu bangkit dari antara kaumnya.
Wake up, girls! Now it's time to move!
Prinsipnya begitu. Seorang perempuan sudah berkewajiban akan kembali di rumah, mengurus keluarga, tetapi itu bukan harga mati. Bagi yang menginginkannya (tentu saja atas seijin sang kepala keluarga), bisa berperan ganda, di luar dan di dalam, di rumah dan di masyarakat.

Banyak perempuan-perempuan hebat yang berpengaruh pada perkembangan sejarah di dunia ini. Sebut saja Cleopatra, Elizabeth I, Catherine The Great, Joan of Arc... itu dari jaman dulu.. Kalau jaman sekarang Margareth Thatcher, Cori Aquino, sampai yang tergres Hillary Clinton, yang sekarang sebagai senator dan akan maju sebagai kandidat capres USA. Mereka semua berusaha untuk maju dan memajukan kaum mereka, perempuan, membela hak-hak dan kepentingan perempuan.

Sekarang bukan waktunya lagi perempuan cuma jadi penonton, tapi sekarang sudah jaman perempuan bergerak. Terus belajar mengasah kemampuan untuk kemudian menjadi pemimpin, bukan hal yang mustahil. Waktunya membuktikan bahwa perempuan tidak kalah brilian dan berprestasi dari laki-laki (emansipasi banget ya..hehehe...). Wake up! Wake up! Siapa tahu kita akan bergabung dalam komunitas perempuan berpengaruh seperti mereka.....

Kemala Motik, Ari Pradhana dan Fatimah Rais, semuanya meneriakkan yell yell "Siap! Yess!!Yess!!Yess!!" sambil mengacungkan tangan keatas, ajakan perempuan untuk bangkit dan berkarya, mau sebagai pengusaha atau politikus perempuan.

Saya senyum-senyum aja. Ibu Kemala bertanya pada salah seorang peserta, apa cita-citanya dulu. Saya jadi teringat dulu saya kepingin sekali jadi arkeolog, menggali masa lalu untuk pembelajaran masa kini, tapi sekarang saya cuma pengen jadi supermom, sukses di karier juga sukses di rumah tangga. Toh kalau keinginan saya yang ini tercapai, bukannya tidak mungkin cita" saya yang dulu juga bisa tercapai ...hee...

2 comments:

vira said...

jude, serius ya, cita-cita aku sekarang sih pengen jadi ibu rumah tangga yang baik, dalam artian sebetulnya. karena menurutku, ibu rumah tangga yang senantiasa menjaga keluarganya, adalah kegiatan paling hebat. koq cita-cita? emang nggak bisa jadi ibu rumah tangga, maka jawabannya adalah sulit, mengingat tawaran kerja begitu banyak dan kebebasan menjelajahi dunia juga potensial bila kita sendirian. hahahah...

J U D I T H said...

Mending keliling dunia dulu, baru mantep dan berkeluarga, jadi kan bisa cerita sama anak...Siapa tau dia akan mengikuti jejak jadi backpacker seperti mamanya hehehe

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...