Cinta Cenat Cenut

Sebelumnya saya ngga ngeh waktu di @MentionKe sama sepupu saya, temen saya tentang si sm*sh itu... binun Sampai akhirnya dengan mata kepala saya sendiri saya melihat video clip sok imut ala artis Korea gak keruan gitu, saya baru ngeh.. "Oh.. ini toh si cowel cowel itu..." Ngga ngebahas itu ah sekarang. Saya pengen komentar doang tentang cinta cenat cenut yang juga dibintangi mereka, sinetron ala Meteor Garden. Yang namanyanya cinta emang ribet, rusuh,riweh dan sebagainya. Cenat cenut juga jadi istilah lagi sekarang, dari cuma dipergunakan kalo kaki bengkak keseleo atau jidat benjol kejedut, cenut cenut juga pindah ke hati, yang katanya kayak dikremeeeeeeessssss kalo lagi kangen banget atau cemburu banget. Apaan sih?? oO Tambah binun deh saya.. Yang saya tau sih, kalo cinta, cenut cenut kebanyakan nyengir mikirin si doi aja...

Depressed

How can i explain again? By a flinstone's words? Ancient language that olden times people use to communicate... I can understand all about the situation, but no excuse for ur feeling. I dont like if man cannot decide what exactly he want for his life, and only talk about social responsible. I hate excuse! There's no excuse. Oh yes, i cant ignore that there's some tradition have to stand for a few people, but i just hope LOVE not include there. About women that cannot refuse arrange marriage, have to be number ..... wife, have to stay at home, while her husband go out finding another love that burn them. Ok, both of man and woman they tight helpless with ancient tradition that shouldn't be use in this century. Please, my love.. can u refuse that???? It only make me depress to explain!!!

Love is in the air

Lama juga saya berduka cita kali ini. Luar bisa rasa kehilangan yang disebabkan oleh perginya orang yang kita cintai karena rengkuhan maut. Ini adalah perasaan pertama yang saya rasakan selama hidup saya. Memang bukan pertama kalinya saya merasakan kehilangan orang yang saya cintai, namun jika berbeda rasa dengan perasaan sayang yang universal... hancur bagai debu pastinya memang kita rasakan. Berbulan bulan saya bergelut dengan koleksi lagu lagu cengeng tentang lost foreva, baik keluaran dalam negeri maupun luar negeri. Tiap malam dihantui insomnis berat, airmata yang mengucur seakan tidak pernah cukup, membasahi bantal juga guling. MP3 menjadi teman sejati menemani hari kelam dan malam nan sepi, karena kehilangan belahan jiwa. Saya jadi mengerti perasaan Widyawati waktu kehilangan Sophan Sophiaan. Saya juga mengerti perasaan Vielda Arief (ini kawan saya...bukan artis :D) hingga kini merindukan Della Arief (yang ini mantan atasan saya yang meninggal karena kecelakaan :(). Saya berjuang diantara ingin sekali mengubur diri dalam dalam di kesedihan dengan harus menampakkan raut wajah : Baiklah, i'm allrite now.... Orang bisa dengan gampangnya bilang, Sudahlah...RElakan, jangan diingat" lagi.. Nanti juga ada gantinya.. Well hello?! it's not easy too run kali ya... Angelina Sondakh merasakan hal yang sama. Dia kehilangan Adjie Massaid, dan merasa ingin mati.. Boleh boleh aja sih, tapi ya jangan pengumuman di social network, kali.... emangnya dia aja yang lagi sedih??? Pengen banget bilang, bertahan itu adalah sesuatu yang sulit tapi lagi lagi kata kata klise bakal keluar, Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang kita tidak sanggup menanggungnya. Mengutip kata-kata Landon buat Jamie (A Walk To Remember) : Our love just like the wind, we can't see it, but we can feel it..... Keep strong, sista... our love will come back to us, when the time coming.. And my beloved, I miss u so much...

hujan

Hujan selalu membuat saya mellow... iya.... saya selalu merasa hujan ibarat time machine yang kemudian menghisap saya untuk kembali ke masa lalu. Mungkin banyak hal yang terlewatkan selama saya melewati masa itu, namun hujan selalu mampu membuat ingatan saya fresh kembali dengan guyuran, dingin dan suaranya menimpa atap rumah dan tanah yang membasah karenanya. Dan seperti saya yang pastinya sangat romantis, hati tercengkeram kuat mengingat cinta lalu, sekarang dan akan datang yang berada dalam genggaman tangan kecil saya. Cinta, sebuah kata yang simpel pengucapannya tapi juga dalam makna yang dibawanya. Cinta, yang mampu menghapus kesedihan dan membawa kebahagiaan.. Cinta, yang mampu mengubah seseorang, menimbulkan semangat. Cinta juga bisa membuat kita menangis seperti hujan di malam yang dingin... Dan hujan pagi ini membawa semuanya....

word

Maraknya tawaran untuk join di sitrus jejaring sosial belakangan ini memang banyak mempengaruhi pergaulan buat sebagian besar orang yang menjalankannya. Termasuk saya dong. Bukan cuma sekedar ketemu temen lama (a miracle made by) atau kenalan dengan temen baru, atau menyukai sesuatu yang baru atau media promo dan berdakwah (yang belakangan harus disaring, jangan sampai ketemu kedok doang..) Yang pasti, keasyikan menulis status (status update) yang kadang membuai sehingga terlena (dangdut..) Kecanggihan teknologi bikin keep in touch terasa simpel dan gampang teraih sekalipun berada di zona berbeda. Bahkan gak repot" buang pulsa nelpon, just ask how are you, cukup komen di status yang gress dihadirkan siempunya halaman situs. Jadi agak kabur batasan silaturahminya nih, kalau menurut saya sih, jadi ngga merasa perlu kopdar, lewat layar komputer cukup... ahh... Same reason with short messaging. Buat ngemeng sepanjang apa juga, daripada ngabisin pulsa buat nelpon, cukup sekian rupiah untuk maksimal 180 karakter, puas, jempol doang yang bengkak. Dari pada nelpon, kuping sama mulut capek semua. Tapi beware! Karena tulisan kadang tidak bisa menghadirkan nuansa yang kita maksud. Alias bisa salah paham. Maksudnya marah, disangkain biasa aja. Maksudnya becanda, malah bikin tersinggung. Inilah yang terjadi dengan rekan saya. Oh well.. kata kata memang punya kecenderungan menyesatkan. Dan harusnya lebih pintar menyiasati dengan tenang berpikir, tenang memilih kata kata, dan tenang menyampaikan kata kata. Jadinya kan semua menikmati dengan hati senang. Tentunya, tidak ada yang tersinggung...

so i listen to the radio...

malam ini sebenernya saya ngantuk berat. Secara sudah beberapa malam insomnia, besoknya rutinitas pagi start lagi. Saya boring. Akhirnya saya membuka MP3 saya untuk mendengarkan radio. Lagu lagu yang diputar so mellow. Membuat saya bertanya tanya, siapa sih yang siaran. Stok lagu broken heart mengalir indahnya, membuat saya juga ikut terbawa. Kenapa sih lagu broken heart harus ada pada grafik slow to medium? Bikin pengen bercucuran air mata? Ok, fokus.. back to problem. Yang siaran salah seorang anak muda di stesyen radio tempat saya masih menjual suara dan imajinar, yang emang belakangan ini banyak mengeluh sejak mantannya merit. Dia pengen kawin. Sebenernya saya sempet meragukan kejantanannya, loh... seperti yang terjadi di 30% pria metroseksual, entah kebawa tren atau emang bawaan orok, ngga bisa memastikan juga saya. Yang jelas dia sempat menakut nakuti perasaan seorang cewe radio juga, dengan membuatnya berpikiran harus bersaing dengan anak muda itu memperebutkan perhatian seorang laki-laki. Walaupun terusannya dia mengelak dan malah ngajak pacaran cewe itu, kami semua sepakat sepihak bahwa yang bersangkutan ac/dc. fokus lagi. Stok lagu patah hati berhamburan selama setengah interval dari saya menyimak koleksi malam yang hadir malam ini. Iseng saya ikutan merikues koleksi lawas banget yang emang bikin saya jatuh bangun, chris walker, how do you heal a broken heart (harusnya Time-nya tommy page dimasukin, banjirlah studio dengan airmata dan ilernya sekalian...). Ternyata itu jadi pancingan untuk sejumlah lainnya meluncur keruang dengar dan hampir seluruhnya adalah favorit dan rekomendasi saya banget! Jadi sebenernya yang terjebak dengan lentera waktu masa lalu itu dia atau jadi saya? Kok jadi ikutan merasa patah hati? Kayaknya malam hari emang enak dengerin lagu lagu medium standar, tapi jangan melulu patah hati, bisa bunuh diri massal jomblowers yang baruuuuuu aja broken heart!

Malas

Maafkan saya kalau saya sekarang sedang tidak ingin ketemu dengan kamu... Lagi surfing, ponsel saya berbunyi. Ada sms masuk dari teman saya, yang bertanya saya sedang berada dimana? Saya jawab dirumah (tempat dimana saya sekarang sedang kepingin leyeh leyeh puas puas secara besok sudah ketemu lagi dengan rutinitas menyesakkan...) Dan teman saya membalas lagi, dia mau main kesini. Ah, saya sedang malas. Entah kenapa, saya memang kalau sudah menyangkut tentang dia, timbul perasaan enggan dalam diri. Dari dulu selalu begitu. Dia salah satu sahabat saya, tapi juga musuh saya (frenemy istilah kerennya..). saya selalu tidak mampu menahan emosi dan mulut nyinyir saya berhadapan dengannya. Bicara dengannya, selalu berujung pertengkaran. Kalaupun tidak, saya pasti mendongkol untuk kemudian mulai memencet nomor ponsel sahabat saya yang lain and sneak it! Hari ini saya sedang enggan, karena saya sadar emosi sedang kurang baik, dan mood terbatas, belum lagi ngantuk berat! jadi saya berbohong, dan bilang saya mau pergi. Maafkan saya ya..

Serba Kebetulan

hari ini saya sedang bosan. Kebetulan saja sedang capek, jadi semua draft "apa yang mau saya lakukan hari ini" buyar semua. Mau ngaplod barang dagangan, kebetulan internet ngaco belo.. Mau rumpi ria dengan temen, kebetulan dia kecapekan jadi batal... Mau jalan jalan bentar, kebetulan dirumah sendirian nih! Mau nonton, kebetulan saya ngantuk berat... Karena serba kebetulan yang auranya agak negatif ini, saya jadi menghabiskan waktu berharga di quality time saya ini dengan sia sia deh.... Ah, kebetulan cucian agak numpuk, cuci piring dulu --"

Pagi lagi

ya ampun.... hari hari saya pastilah memang tidak kualifaid... secara saya enak sekali istirahat hari ini, sampai sampai bangun pun kesiangan hahahaha Tahu-tahu menengok jam sudah jam sekian, menengok keluar jendela sudah sangat terang.... tapi kok saya masih mengantuk ya....*hoaammmm* pernah mengapdet status saya di fesbuk, bangun kesiangan... dapet komen dari adik sahabat saya "bangun, mbak.. nanti rejekinya dipatok bebek" Saya balas aja, "bebeknya udah dipotong dan dijual ke tukang pecel lele" hahahaha... rasanya memang tidur gak kurang kurang, sih... tahu tahu sudah pagi lagi

Mana Dia ?

Lagi bosen dan kesel... lagi bete lagi marah lagi stres lagi butuh sandaran lagi butuh dia mana dia?

Kesabaran memang ada batasnya, tapi....

Beberapa hari ini saya diuji oleh Allah. Dari sifat saya yang paling buruk, yang mungkin buat sebagian besar teman saya tidak mungkin sanggup saya lakukan, terusik keluar. Hanya orang orang terdekat saya yang tahu betapa kerasnya saya berusaha mengubah sifat saya yang satu itu. Mungkin ketus dan judes masih ada dalam jadwal harian saya, tapi tidak dengan 'mengamuk' Awalnya basi banget, dan totally not my fault. Ya iya dong saya berargumen begitu... secara ini masalah berutang. Utang, sodara-sodara... Saya telanjur berada dalam permasalahan yang tidak ada urusannya sama sekali sama saya, menyebabkan kernyitan dan tuduhan dari keluarga saya kalau saya tidak mau bayar utang. Sementara mahluk hebat dan intelek di kantor saya itu, malah pura-pura tidak tahu dengan kekacauan yang disebabkannya. Saya sudah berusaha menghindari konflik dengannya, tapi dengan keengganannya berurusan, mau tidak mau saya harus menghadapinya. Dan hampir saja sifat jelek saya itu keluar. Demi Allah, saya ini sudah dewasa dan tidak pantas melakukan hal hal murahan ala kanak kanak imbisil seperti itu. Dia menyumpahi saya mati, hal paling norak yang pernah saya tahu (secara the late district secretary juga wafat, dengan gosip kemakan sumpah karena dia terlalu arogan), demi Allah, one more time, ya... saya ngga ngerasa salah dengan tindakan drastis yang saya lakukan, kok. Dan saya teringat sahabat yang menyayangi saya berkata "Doakan sahabat bahkan musuhmu sekalipun, agar Allah melimpahi kebaikan seperti yang mereka berikan kepadamu berlipat ganda" Amien, semoga Allah mengabulkan doa saya....