Tuesday, June 29, 2010

Kesabaran memang ada batasnya, tapi....

Beberapa hari ini saya diuji oleh Allah. Dari sifat saya yang paling buruk, yang mungkin buat sebagian besar teman saya tidak mungkin sanggup saya lakukan, terusik keluar. Hanya orang orang terdekat saya yang tahu betapa kerasnya saya berusaha mengubah sifat saya yang satu itu. Mungkin ketus dan judes masih ada dalam jadwal harian saya, tapi tidak dengan 'mengamuk' Awalnya basi banget, dan totally not my fault. Ya iya dong saya berargumen begitu... secara ini masalah berutang. Utang, sodara-sodara... Saya telanjur berada dalam permasalahan yang tidak ada urusannya sama sekali sama saya, menyebabkan kernyitan dan tuduhan dari keluarga saya kalau saya tidak mau bayar utang. Sementara mahluk hebat dan intelek di kantor saya itu, malah pura-pura tidak tahu dengan kekacauan yang disebabkannya. Saya sudah berusaha menghindari konflik dengannya, tapi dengan keengganannya berurusan, mau tidak mau saya harus menghadapinya. Dan hampir saja sifat jelek saya itu keluar. Demi Allah, saya ini sudah dewasa dan tidak pantas melakukan hal hal murahan ala kanak kanak imbisil seperti itu. Dia menyumpahi saya mati, hal paling norak yang pernah saya tahu (secara the late district secretary juga wafat, dengan gosip kemakan sumpah karena dia terlalu arogan), demi Allah, one more time, ya... saya ngga ngerasa salah dengan tindakan drastis yang saya lakukan, kok. Dan saya teringat sahabat yang menyayangi saya berkata "Doakan sahabat bahkan musuhmu sekalipun, agar Allah melimpahi kebaikan seperti yang mereka berikan kepadamu berlipat ganda" Amien, semoga Allah mengabulkan doa saya....

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...