Thursday, April 17, 2014

Zsa Zsa Zsu

Saya sih awalnya ngga ngerti apaan itu zsa zsa zsu sampai ngeliatnya pada konteks berpasangan. Oh. Zsa zsa zsu itu artinya GELETAR.

Sesuatu yang terjadi pada hubungannya dengan deg-degan kalo ketemu dengan orang yang kita suka. Terutama yang belum punya jodoh. Ngepas banget.

Feeling macem itu sering juga kerasa, terutama pada saat kita memikirkan pasangan. Yah... mungkin apa yang didapet dari memori apaan sih yang kita lakukan waktu lagi berduaan dengan pasangan. Hahahahaha. Hayo ngapaiiiinnnnn....

Ah sudahlah. Apapun itu, selama tidak membahayakan stabilitas dan keamanan urusan ke-single-an yang mendadak menjadi triple sih, silahkan. Sapa yang bisa ngelarang. Kalau salah seorang sahabat, ms. L bilang sih, getar flirting yang bisa jadi bisa jadi pindah ke springbe.... *kemudian kelindes odong-odong lewat*
Baik.
Kembali ke topik.
Yang namanya cinta, itu selalu jatuh di tempat yang salah. Bener. Saya benera bilangnya. Jatuh di tempat yang salah. Ngga bakalan pernah bener. Kenapa? Supaya kita bisa melihat, karakter yang kita inginkan, belum tentu itu yang kita butuhkan untuk jadi pasangan hidup kita.

Butuh?
Iya. Allah memberikan jodoh yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan. Dengan hal-hal yang ngga banget yang mungkin kita rasakan, zsa zsa zsu itu akan take over semua pikiran yang kita kira logis, menjadi pikiran yang memang logis.

Cinta itu ngga ada logika. Bener. Karena kitanya yang ngga pengen berpikir dengan logis. Sementara, sebenarnya segala hal tetap harus ditimbang baik buruknya untuk diri kita sendiri terutama.

Dan zsa zsa zsu ini, pasti akan dirasakan walau bukan untuk orang yang kita inginkan, tapi dengan orang yang kita butuhkan. Kata Allah.

~dududu

Thursday, April 3, 2014

Karakter

Kesayangan bilang, kenalilah orang yang menjadi relasi kamu dari karakternya. Baca diri orang itu dari awal kamu bekerja sama dengannya.

Mungkin saya kurang menanggapi hal-hal seperti itu, karena saya enggan memikirkan hal-hal negatif yang ada pada seseorang. Namun, setelah melihat juga, kecenderungan sakit hati itu besar, nampaknya hal seperti ini gak bisa dinafikkan.

Ngga ada orang yang bisa mencegah dia jatuh dalam pergaulan yang mengecewakan baginya. Terutama menilai lamanya pertemanan, kedekatan dan ketergantungan satu sama lain, sulit memikirkan orang itu akan bisa berubah beracun dalam sekejap mata.
Akhirnya kitapun lengah.
Kesayangan mengingatkan, ada hal-hal yang walau dalam positivitas pertemanan, tetap menyimpan bibit negatif. Rasa iri, dengki, terutama yang menjadi alasan dan sadar ngga sadar berperan menghancurkan positif itu perlahan.

Banyak-banyak istighfar. Kalau menurut salah seorang staf saya yang kebetulan jebolan pesantren.

Mengingat keimanan adalah benteng kita berbuat mungkar. Sholat begitu. Tapi melihat begitu banyaknya orang yang menegakkan tiang agama itu, tapi hatinya juga konstan terpelihara hitam, itu tidak cukup. Menundukkan kepala dan ikhlas lebih menuntun kita legowo.

Yang menenangkan memang genggaman kesayangan, yang mengingatkan bahwa begitulah gelombang kehidupan. Bahwa jalan yang mulus itu hadir karena perjuangan, bukan cuma-cuma.

Dan, karakter kita yang terbangun akan lebih baik, melihat cara kita mengatasi segala problema yang terjadi dan terjalin, menguatkan tekad untuk lebih baik.
Menjadi apa yang diyakini oleh diri, dan tidak terpengaruh dengan aroma drama kehidupan, akan membentuk karakter bertambah kuat. Dengan memahami kebaikan walau tertimbun kepalsuan.

Wednesday, January 8, 2014

Balination pt. 4

Lamak kali nyari waktu untuk nyempetin ngelanjutin cerita selama dinas (baca : jalan-jalan) ke Bali ini. Maklum, laporan akhir tahun udah nunggu, dan segala macem rapat pengantar tahun kerja baru. Btw, saya belom punya kalender 2014 *hiks* bener-bener malu-maluin.

Tapi sudahlah. Mumpung ingetan masih susah muvon dari Bali, lanjut dulu ah. Abis menjelajah beberapa pantai dan ditutup dengan sunset di Uluwatu, besoknya jadwal ke Tanah Lot dan Bedugul. Tapi sebelumnya, mampir dulu ke Billabong. Gara-garanya, pas pulang ngelewatin Sunset Road, itu toko majang spanduk gede-gede tulisannya sale up to 70%. Gimana gak pada kalap cobak. Yang pasti, keluar hotel hari selanjutnya, nemplok dulu kesitu dan menjarah beberapa barang yg harganya unbelieveable! Bener-bener hepi. Seengganya oleh" buat beberapa keluarga, terutama papa dan duo bengal kesayangan langsung dapet disitu. Plus oleh-oleh buat kesayangan gede hahaha.

Lalu lanjut perjalanan, menuju Tanah Lot.
Dari dulu saya selalu memimpikan akan mampir ke tempat ini. Saya penasaran dengan hikayat Btara yang membangun pura satu ini. Adanya ular-ular laut yang dianggap suci karena merupakan jelmaan dari potongan tali pembatas yang dilemparkan sang pendeta. 

Tapi beneran lho, aura disini memang terasa beda. Selain memang setiap sudut pulau ini penuh dengan sajen dan wangi dupa, hawa yang dihadirkanpun beda. Dimana-mana saya melihat pecalang yang berjaga. Walau suasana riuh, aroma suci tetap tercium dari pantai ini. Terus saya sempat juga masuk ke gua dimana beberapa ekor ular suci ditempatkan kalo pengunjung pengen liat. Eh, btw, masuk ke lokasi ini kita kena bayar tiket masuk 10rb/orang, trus kalo mau liat uler sucinya, bayar lagi seikhlasnya, tapi kebanyakan orang sih ngasih 5rban.
Ada semacam larangan tanpa bunyi disini. Katanya dilarang mengenakan pakaian berwarna merah di lokasi ini. Atau untuk perempuan, harus bersih, tidak dalam keadaan datang bulan. Apa alasan tepatnya saya ngga tau, tapi pernah ada cerita kejadian ada seseorang yg lagi berdiri melihat-lihat ditebing, tersambar ombak dan jatuh. Dia sih selamat, tapi kantung belanjaannya terlepas dan hilang. Isinya baju warna merah. Bener apa ngganya, hanya Illahi yang Maha Mengetahui :D

Puas di Tanah Lot, rombongan melipir ke gunung. Bedugul. Disini daerah perkebunan untuk wilayah Bali. Ada perkebunan strawberi, dan yang pasti sayur-sayuran. Sayuran disini murah dan segar-segar, layaknya memang wilayah tanam perkebunan sayur sih. Di Bedugul ini ada Candi Kuning. Di desa ini mayoritas muslim Bali bermukim. Ada juga Pura Ulun Danu yang diabadikan dilembaran uang 50rb.

Disini kita asik foto-foto sampe menarik perhatian turis manca. Dan kemudian kita dijadiin objek foto mereka juga hahahaha...... lumayan kan? Antik antik gimana gitu :p

Karena perjalanan hari ini lumayan jauh, akhirnya kita keburu kecapean walau cuma lama di bis doang. Mana abisannya mampir ke Kresna pula, belanja oleh". Beberapa orang di rombongan langsung kalap milih oleh-oleh, beberapa yang lainnya santai. Bukannya apa, keburu kecapean sih, jadi males liat-liat. Eh iya, dana menipis juga hahahahhaa. 

Perjalanan ini juga membuat saya berfikir, kalo mau liburan, waktu yang pas itu 4 hari 3 malam. Rencanain jauh-jauh hari, dan mau ngapain aja di tempat tujuan. 
Saya kepingin balik lagi ke Bali. Dan kali ini, untuk berlibur beneran, dan diving di Benoa. Woohoo!

Sunday, December 22, 2013

Balination pt. 3

Asiknya menikmati suasana pantai di tanjung benoa ini gak terusik, walo salah satu boat yang disewa rombongan orkes kami mati mesin. Tetep bisa enjoy sama pemandangan yang disuguhin sepanjang ngelewatin laut. Ngelewatin tol Bali Mandara yang panjangnya 10 kilo itu, tembusan dari Kuta ke Nusa Dua, abisnya jalan biasa pasti macet. Eh bo' pas kita mau masuk pintu tol, sempeet liat konvoi lamborghini. Huaaaa.... kapan ya bisa punya mobil kayak gitu? Yang pasti sih ngga di tempat yang jalannya gak jelas dan keriting papan kayak disini :|

Kalo ngga jalan bareng orang-orang pecinta pantai, ngga bakalan bisa ngerti menikmati pantai lama-lama. Tapi jadwal hari itu adalah from beach to beach. Jadi ya, jalan lagi dong, pindah pantai hahaha. Jadi, abis dari tanjung benoa ini, trus makan siang (nyari nasi padang, agak berat medan di Bali ini buat nyari makan yang pas di lidah, dan yang pastinya 100% halal :( ) kita terus ke Pandawa Beach di Badung. Kerennya pantai yang satu ini, ngelewatin lembah batu kapur, yang bentukannya bener-bener artistik. Yaa ada lah yang dibentuk eskavator pas ngebuka jalan ke pantai ini, tapi banyakan alam yang ngebentuk gerusan cantiknya. Nyusurin jalan masuknya, muter ke punggung bukit pasir, keliatan deh kenapa pantainya disebut pantai Pandawa. Di baliknya, ada ceruk raksasa yang nyimpen patung-patung Pandawa Lima. Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Berdiri gagah menghadap ke hamparan pantai yang dulunya disebut Secret Beach, karena letaknya yang tersembunyi di balik bukit dan semak. Yang mau surfing, pantai ini punya ombak cantik buat maen. Bejemur juga oke, karena ngga seruwet tanjung benoa yang dipinggir pantainya berjejer boat-boat untuk ngebawa wisatawan nyebrang ke pulau penyu. 
Disini sempet diumpanin temen-temen kantor yang pengen foto sama bule tapi ngga berani. Saya yang lagi asik ngambil foto, disuruh ngedeketin bule-bule yang pas ditanya darimana asalnya, katanya dari Rusia. Ganteng bo'! heuheuheuheu...

Udah puas di pantainya, naek lagi ke tebing untuk nikmatin pemandangannya.

Duduk berjam-jam menikmati pemandangan bukit kapur dan hamparan pantai biru dibawahnya pasti sanggup dilakuin. Sampe terusannya menelurkan kata-kata puitis ala penyair yang bisa mengungkapkan isi hati yang paling dalam. *ketawa dulu, ah...cemen sih :)))*


Masih belum bosen sama pantai? Pemandunya masih punya jadwal buat kami keliling disitu. Dan dibawanyalah kami ketempat dimana teman saya pernah membuat status di medsos seperti ini "Suatu kewajaran kenapa Tommy Soeharto digandrungi oleh banyak perempuan cantik". Ganteng? Engga ah kalo kata saya. Tapi dia emang keren dan bersih. Belom lagi kekayaannya yang ngga cukup diitung pake sepuluh jari. 

Dreamland.

Pantai yang letaknya di daerah Pecatu ini, dikelilingi resor mewah ribuan hektar yang didesain sebegitu bagusnya untuk bisa dinikmati oleh wisatawan yang kantongnya agak berat. Tebing-tebing tinggi menjulang dan batu-batu karang besar menghiasi pinggiran pantainya. Disini ombaknya tinggi, bisa melampaui kepala. Makanya dipinggirannya dipasangin bendera merah yang melarang wisatawan berenang disitu, walaupun banyak juga sih yang demen tantangan, masih juga berenang-renang di pantainya. Karang-karangnya mayan curam, tapi asik buat foto-foto hehehehe. Dan saya, ngga ngelewatin kesempatan, bahkan foto bareng sama si bendera peringatan.

Eh, baru nyadar... warna awannya juga cantik disini ya. Xixxixixi..









Masih ada waktu bisa ngunjungin 1 spot lagi sebelum mengakhiri hari. Mumpung deket, dan almost sunset, bis ngeluncur ke arah Pura Uluwatu. Yang terkenal disini, adalah pertunjukan Kecak and Fire Dance. Tarian ini menggambarkan episode Ramayana, pas Sri Rama terusir dari istana, mengembara barengan Lakhsmana, adeknya dan Dewi Sita, istrinya, trus Dewi Sita diculik Rahwana. Tarian ini sendiri ga pake alat musik bantu sama sekali, hanya sekitaran 70 laki-laki yang bersenandung "cak kecak" ngiringin tiap episode tari. Kecak and Fire Dance ini dipandu oleh pendeta yang mengucapkan mantra, soalnya tarian ini menunjukkan kekebalan terhadap api. Tiket nontonnya lumayan, 70rb, diluar tiket masuk ke Pura yang cuma 10rb/org. Tapi beneran ngga rugi nontonnya. Saya aja sampe terharu pake banget ngeliat tarian percintaan Rama dan Sita yang halus dan lembut. Mana yang meraninnya cantik banget. Bikin berkhayal, seandainya punya pasangan yang mencintai sepebuh hati gitu hahaha..

Masuk ke dalam pura yang juga dihuni ribuan kera ini, pengunjung dikasih persayaratan. Yang pake celana ato rok pendek, wajib pake sarung yang udah disediain. Trus kalo udah panjang pakeannya, tetep dikasih selendang yang mesti dililitin di pinggang. Awalnya sih, saya ngga ngerti alasannya kenapa. Ternyata, selain menghormati tempat suci yang bakal dikunjungin, juga untuk mencegah hal-hal yang gak diinginkan, soalnya tempatnya dipercaya mistis. 
Disinipun, pengunjung yang make kacamata, anting, atau benda-benda yang menarik dan bergantungan, mesti ati-ati, supaya ngga dicopet sama kera. Gak bakalan dibalikin sampe mereka dikasih makanan. Makanya disekitar situ juga banyak yang jual kacang ato pisang, makanan yang didemenin sama kera.
 
Abis nonton tari Kecak, foto-foto di tebing pura Uluwatu berlatar belakang sunset yang emejing, akhirnya balik juga ke hotel, buat bobok sampe puas, dan besoknya lanjut lagi berdansa keliling Bali. 
Yatapi, gak juga langsung bobok. Apa sih yang ngga bakalan ngga dilakuin para cewek pas lagi ngumpul bareng sekamer? Jelas slumber party.... uwuwuwuw













Thursday, December 19, 2013

Balination pt. 2

Lanjoooottt....

Hari berikutnya, kita udah punya jadwal yang disusun sama tour travel yang bertanggung jawab sama perjalanan kita. Judulnya satu harinya full ngelilingin pantai. Keren. Saya udah niat mau diving, loh... yatapi, bareng anggota gini, dan ada yang kepantai pake gamis sifon (TT__TT) saya yakin paling jauh yang bisa dicobain kalo gak banana boat, ya parasailing. Malesin. Mana lupa beli sunblock. Cocok. Beli on site, ajib muahalnyaaaaa... Masa baru buka dompet udah nguap banyak. Jadi ngalah sajolah. Beli topi jerami lebar sama sendal jepit dan celana pantai.

Destinasi pertama, Tanjung Benoa. 
 
Huaaaaa panas! Rasanya udah garing aja kulit kaki sama tangan. Tapi aroma laut memang menyegarkan, dan tumben amat saya ngga mabok wkkwkwkkwk. Trus nemuin petugasnya dan mutusin, mau kemana kita nih? Yaaa karena bawa ibu-ibu yang gak senekad saya, yang lazim aja deh, ke pulau penyu pake boat sambil ngasih makan tiger fish.

Untuk pengunjung udah disiapin roti tawar yang bakalan ditaburin buat ikan-ikan ini. Pas dilempar, berebutanlah ikan-kan warna belang abu-abu hitam ini mencaplok tiap remah roti yang dilemparkan. Lucu. 
Trus boat melaju ke Mooncot, tempat penangkaran penyu yang tempo hari juga dikunjungin sama rombongan Miss World, yang ngelepasin bayi penyu ke laut.



Masuk sini, kena bayar buat makanan penyu 5rb per orang, beda dari sewa boat ya, yang variatif tergantung besarnya boat. Penyu-penyu besar bisa diajak foto bareng, ada pemandunya. Saya sih ngga ikut-ikutan foto sama penyu-penyu itu. Keramean manusia. Kesian nanti penyunya stres :( Jadi cukuplah di patungnya aja hahahaha
Dalem penangkaran ini, penyu-penyu ini dipelihara dari telor, sampe tua. Ada penyu yang umurnya sudah mencapai 70 taun. Kata pemandunya sih, bisa lebih.. Jadi kepengen deh ngeliat penyu umur ribuan taun......
Ngga cuma penyu aja ada di penangkara ini, beberapa hewan langka juga bisa diliat disini. Ada ayam Bali (entahlah begimana, perasaan saya sih sama aja semua bentuk ayam tuh), burung merpati, uler piton, sampe iguana. Gak ada fotonya. Saya takut sama begituan.






Selesai keliling, ngaso dulu minum dogan dingin sebelum balik lagi ke pantai. Dan lanjut maen banana boat. Maunya sih parasailing, tapi kalah rebutan sama buleers :'(

Balination pt. 1

Jarang-jarang ngeblog belakangan ini, soalnya otak mampet mikirin kepusingan-kepusingan berkutat sama worksyit (jangan protes, dianjurkan ketawa). Cuma, perjalanan liburan nyambi dinas kantor selama 4 hari 3 malem seru banget sampe melekat di kepala.

Yoi. Bosbro ngajakin dinas untuk pelatihan nyebrang 2 pulau, ke Bali. Wew. Kalo mau mikirin soal duit, jelas kagak ada. Ini pertengahan bulan, idup makan gaji tok. Ribet. Tapi mau nolaknya juga sungkan ah, gratis ini. Jadi yaaa.... saya sama genk saya (ecieeehhh ngegenk di kantor, age detected beuudh) memutuskan iya deh ikut. Bodo amat dompet setipis bodi Kate Moss, yang penting nyampe dulu di Bali. Apalagi saya batal ikut konferensi Indonesia Berkebun bulan sebelumnya nih, dan cita-cita nyari salak gula pasir *wakakakkakak*

Jelang berangkat ke Bali, eleehhh.... ribetnya minta ampun! Sehari sebelumnya, malah ada rapat gila-gilaan di kantor bikin histeris, mana belom peking. Biar kata katanya peking 30 menit, apa yang mau dibawa aja ngga kebayang. Akhirnya, begadang lagi mikirin pekingan ini. *pffft~
Tapi diantara semua kerusuhan itu, Bali memang layak dikunjungi. Bukan cuma gegara buleers yang ngira Indonesia itu ada di Bali, tapi emang tanah yang patut dipijak sebelum jadi bekpeker keluar negri. Hanya aja, gak nyaranin liburan kesitu pas musim-musim hujan deh, kenikmatan pemandangannya hanya sekejap aja.

Nyampe IGNR Int. Airport, rasanya pengen nyium bumi. Perjalanan dari Palembang cukup makan waktu, pinggang mlintir (lagi-lagi age detected), jadi sudah bisa dipastikan betapa leganya nginjek tanah. Pastinya langsung foto-foto di lapter lah hahahaha bodo amat dibilang norak. Entah kapan lagi bisa nginjekin kaki di situ kan?
Bandara cakep yang dibangun di pinggir laut ini memang emejing. Dari landing aja udah disuguhin pemandangan segitu menggiurkannya, bayangan segera menyusul, tampak seperti apakah Bali ini. Dalem terminal sih kurang nyaman, orang kayak terminal bis saking numplek blek-nya. Tapi yang penting, koper kita cepet keluar yes. Dan yang jemputnya juga cepet.

Jarak airport ke hotel cuma 5 menit aja. Hotel keren bintang 3 yang ramai terus oleh customer karena deket airport, harga enteng, kemana-mana gampang. Petugasnya juga ramah. Grand Whizz hotel di jalan Kartika, Kuta. Suasananya juga nyaman. 

Bali memang di-set senyaman mungkin untuk wisatawan menikmati kenyamanan berwisata disana dengan aman. Walo kendaraan lalu lalang, taxi banyak, orang lebih suka jalan kaki untuk menikmati suasana. Mau pagi, siang, malem, orang asik-asik aja jalan-jalan. Cuma baiknya sih rombongan, jangan sendirian. Walopun aman juga, gak ada salahnya kita jaga-jaga.
Toko-toko, restoran-restoran yang sering kita liat di mall, malah nyelip di gang-gang sempit disana. Ada yang sampe sekarang bikin saya penasaran, diantara toko-toko itu ada toko yang plangnya Magic Mushroom. Penasaran banget, tapi gak kesampean nanyanya, apaan magic mushroom itu. Jamur ajaib? Yaiyalah itu artinya! hih!

Nyampe sana, istirahat bentar, trus abis makan malem, urusan dinas langsung dimulai. Abisannya, jalan-jalan ke Legian hahaha. Niatnya mau nikmatin suasana malam di Bali, tapi berhubung anggota rombongan yang ngga banget juga ngerengek mau ikutan, dan terpaksa kita ajak. Dan bener aja, cuma bisa melototin live music sebentar, trus terpaksa nurutin mereka yang katanya mau liat pantai. Helooowww.... jam sebelas malem gitu?! Dih. Yaudah, akhirnya jalan kaki nyari tu pantai. Sesuai dugaan, jalan 2 kilo cuma mau liat pekat malem sama debur ombak. Dimana nikmatnya! TT_TT

Begitulah kalo jalan sama rombongan, ada kepaksa-kepaksanya. Tapi udah berjanji dalem hati lho, bokek gak bokek (secara keuangan bekpeker, hasrat selangit bahahahaha) tetep harus menikmati perjalanan! Yes. And the holiday, begin.

Thursday, November 14, 2013

Cruisin'

Staring bright through the window
You're bending over to me
A sentimental forsaken
You're trying hard yet to comfort
But you're waving me goodbye
A sentimental forsaken..

Kata temen saya yang juga lagi denger lagu ini, mendadak melo di tempat kerja *mungkin ileran gitu..* Yatapi saya juga ikutan melo. In fact, saya rindu banget sama Hulk. Eh, kalo di filmnya kan juga Hulk itu monster ijo tinggi gede, tapi hatinya selembut bulu domba *hahahahahhahangawuuurrrrhahahaha*

Bukan mau ngebahas cinta saya yang agak ribet untuk ukuran dunia jaman sekarang, takutnya entar kena kritik abis dari coach penenang jiwa saya yang merangkap setan galak juga. Soalnya kalo sibuk galau gaje, kapan mau muvonnya? Copotin aja spionnya biar gak nengok" masa lalu lagi. #yakali

Tapi mau bilang apa dong kalo hati sedang berdarah-darah jatuh cinta, yang sambutannya ngga sehangat selimut bayi? Atau minyak telon cap nyonya menel? Sedih? Ya iya dong.

Orang bilang kan ucapan itu doa. Jadi ngucaplah yang baik-baik. Maunya sih, kalo cinta berat sama orang, bilangnya yang baik-baik aja tentang hubungan cinta kita gitu. JANGAN SEMBARANGAN MANGGIL ORANG DENGAN SEBUTAN BEBIIHH. Itu bahaya, khalayak sekalian.. .___.
Mana tau kan dianggep beneran sama yang denger, trus yang denger calon mertua kita. *hahahahahahahahhaahmatikhahahahahahaha*

Belajar jujur untuk mengungkapkan isi hati. Resikonya ya cuma dua, tanggepannya positif ato malah negatif. Tapi segala resiko kita jatuh cinta ya itu, ngga ada di tengah-tengah. Yang paling penting kan kita berani menjangkaukan bukaan jendela hati kita dan membuat orang yang kita cinta itu paham. Bukannya malah salah paham yg kemudian bubar jalan, lalu menyesal di kemudian hari. 
You're looking around you are hasted
You're supervising my chief
My heart is tikking, let it on
Looks like you're dying to say
But now you turn your head away
Get out and leave me, let it on

But when it's going to be ok
I'm cruisin' on a train
I've got to fear no holiday
Fear is where I'm in

You're staring bright through the window
you're moving closer to me
A sentimental forsaken
You're trying hard yet to comfort
But now you're waving me goodbye
Get out and leave me, let it on

*lanjut melo*

Wednesday, October 16, 2013

Drama

Katanya Ahmad Albar, dunia ini panggung sandiwara. Masuk akal sih, segala drama pasti ada di sekitar kita. Lagi enak-enak duduk sambil merenung mikir, kaget gegara tiba-tiba ada yang masuk ruangan sambil meraung. Amukannya setara lah dengan amukan pengendara yang mobil plat profitnya kegeret pengendara lain yang sirik (mungkin) sama mobil baru itu. Mana catnya merah menyala gitu, trus peleknya krom, super mulus..ehm... maaf melantur. Drama.
Nah, lanjut lagi. Dengan peperangan narasi heboh via telpon gitu sambil berurai airmata, walau akhirnya bermaaf-maafan (masih suasana lebaran sih), pas ditanya apa sebabnya, cuma karena telpon di lawan bicaranya mati dan gak bisa dihubungin gitu. Errrhhhh......

Ya itulah drama. Sampe ada yang terpingsan-pingsan ketemu aktor favoritnya. Atau ibu mertua yang jahatnya ngalah-ngalahin nenek sihir di sinetron-sinetron, bisa juga dorama ato serial asia lainnya (gausah spesifik nyebutin nama negaranya juga pasti udah tau kok), itu semua drama. Gak enak kalo jadi orang kelewat baek. Gak enak juga kalo gak ngusilin idup orang lain hahahaha
 
Cuma drama itu cukuplah dinikmati, jangan diaplikasiin didalam diri sampe lupa mana mimpi mana realiti. Begitupun dengan mencintai. Resikonya bahagia atau luka. Jika bahagia, nikmati. Jika luka, nikmati.Airmata pun fungsinya untuk membasuh luka hati. Jangan sampai perih berbalut drama. Cukuplah selesai di panggung saja.


Thursday, October 10, 2013

Pertama kali masuk kerja itu pasti ada psikotes.

Ngerti kenapa? Biar tau, psiko apa ngga. Soalnya, kerja dalam tim itu mesti solid. Emang rambut sama item, isi kepala beda-beda, tapi biar begimana juga ngga ada urusan sama sifat masing-masing.

Pas udah ada di dalam suatu lingkaran tim, yang dikomandoi oleh atasan, semua perintah langsung itu pantang ditolak, apapun alasannya. Untuk hal satu ini, sepakat banget sama garis komando yang diberlakukan dalam aparat kemiliteran, sebenci apapun kita terhadap mereka. 
Wajib militer itu perlu. Negara-negara yang udah sadar untuk memberlakukan wamil itu sudah menyadari dan menghitung langkah masa depan, mau dijadiin negara kuat, atau negara alay. Begitu juga jadi pegawai negri.

Saya bukan tipe pendukung pemerintah, tapi lama-lama gerah dengan penilaian orang yang berkomentar, bahwa pegawai negri itu enak, kerjanya santai, banyak celah korupsi, boleh bantah atasan.
Buat saya, kerja ya kerja. Mau atasan ngehek juga tetep aja kerja. Malu dong sama diri sendiri. Mau ngatur-ngatur tenaga honor tp ngga ngasih contoh yang bener.

Saya keinget omongan papa saya yang bilang, pengemudi mobil yang ugal-ugalan itu pasti belajarnya dari ngendarain motor, makanya tengil di jalan. Persepsi macem itu jelas ngerugiin pengendara motor yang ngga seperti itu kan? Sama aja dengan komentar-komentar miring tentang pegawai negri, yang tercipta akibat kelakuan oknum yang gak seberapa itu, tapi menjerumuskan keseluruhannya.

Pengangkatan pegawai honor jadi pegawai negri emang baik. Baik buat yang jelas-jelas kerja, bukan yang sekedar masuk demi dapet kerjaan dan kuota jadi pegawai negri. Akibatnya, mereka cacat dalam toleransi dan kemampuan. Sia-sia deh digaji negara. Ada yang pinter dan beruntung dari honor jadi pegawai negri, ada yang sebaliknya. Masih mending yang lain deh.


Monday, September 9, 2013

Sedang negatif

Suasana kantor sedang menyebalkan. Heran deh, kenapa sih rezim itu masih diagung-agungkan sampai rela mutusin rezeki orang lain?
Gak ngerti sama orang yang suka menzolimi orang lain, sampe-sampe, bergerak gak diizinin, keluarpun gak diizinin. MAUNYA APA COBAK!

Kekuasaan itu sifatnya sementara. Justru cobaannyasaat kita lengah berada dalam kenikmatan berkuasa.
Syaitonirojimnya lancar, sodara-sodaraaa.
Menyakiti orang lain itu lebih mudah daripada membahagiakan orang lain. Tapi inget aja, kata maaf pun ngga semudah itu diikhlaskan.

Wednesday, August 28, 2013

Mencari Perubahan Positif

Akhirnya saya nulis lagi. Iya, bosen ngetwit. Dengan traffic sebanyak itu, saya ragu celotehan saya diperhatiin. Lagian, konsep awal ngetwit itu random. Ngga serius" amat. Di dunia nyata udah banyak ngadepin keseriusan, masa di dunia maya juga gitu? Mati aja kaliii. Hih.

Tapi merhatiin deretan twit di timeline yang kadang" absurd, bikin miris sendiri. Dunia socmed membuka seluas-luasnya untuk kita berkreatifitas, mengeluarkan pendapat yang kadang kita ngga sanggup ngeluarinnya di dunia nyata. Tapi kebebasan itu terlanggar dengan sangat parah. Menghargai sudah lenyap dari jempol yang mengetikkan twit itu. Tata krama sudah bergeser jauh dari etika yang dipelajari setengah mati sejak kita mengenal dunia.

Apalagi ditengah konflik padat masalah dalam negeri dan kontra luar negeri, banyak komentar-komentar yang cenderung melecehkan pemimpin negeri. Saya sih bukannya ngebelain pemimpin. Ya abisnya, kalo bukan dia yang kita hargai dan dukung, siapa lagi? Kalo gak setuju dengan pemimpin yang sekarang, kenapa ngga membuat perubahan yang berarti daripada cuma sekedar bacotan gak intelek yang disembur-semburkan di twit?

Contoh, Anies Baswedan. Sadar walaupun jumlah guru seabrek-abrek tapi masih juga banyak anak yang putus sekolah bahkan tak tersentuh sekolahan sama sekali, yang kalo mau ikutan ngebacot, apa sih gunanya Kementrian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan dana bermilyar-milyar tp masih banyak penduduk Indonesia bodoh dan buta huruf, tapi dia memilih turun tangan ketimbang cuma berkoar atau melipat tangan trus nonton aja. Tercipta Indonesia Mengajar yang sampe sekarang banyak sekali sarjana yang malah bersaing abis-abisan demi terjaring dalam segelintir volunteer mengajar. Berkembang juga menjadi Kelas Inspirasi, dimana volunteer berdedikasi turun langsung ke SD-SD dan memberikan inspirasi pada tunas muda Indonesia. Turun tangan langsung memperbaiki pola dan sistem yang tidak sesuai demi generasi masa depan.

Atau Ridwan Kamil. Dari banyak orang yang hanya berbicara masalah pentingnya penghijauan dari sekarang, agar kita meninggalkan bumi yang indah dan sehat untuk generasi mendatang, dia turun tangan membidani lahirnya Indonesia Berkebun. Dari yang tadinya untuk mendukung petani-petani lokal, meluas dengan gerakan berkebun. Menumbuhkan kesadaran dari masing-masing orang, bahwa kita juga bisa menjadi pelopor penghijauan, berkebun sendiri untuk kesehatan, dan juga memanfaatkan lahan terlantar perkotaan dan juga meningkatkan ketahanan pangan warga.

Ini contoh dari sedikit orang yang membiarkan tangan dan hati bekerja, turun langsung dan membatasi bicara. Setelah hasilnya terlihat, orang bisa menilainya sendiri.

Ada lagi Aulia Halimatussadiah, pendiri NulisBuku.com. Dari kesulitannya menerbitkan buku di penerbit-penerbit komersial, dia beserta beberapa rekannya mendirikan situs nulisbuku.com sebagai mitra dan wadah bagi para penulis untuk dapat menerbitkan hasil karya mereka secara mandiri, dan gratis. Sudah banyak penulis-penulis muda yang akhirnya menemukan kepercayaan diri menampilkan hasil karya mereka, tanpa takut kehilangan rasa percaya diri karena ditolak. Tanpa banyak berkomentar menghujat para penerbit komersil, Aulia membuka jalan lain yang bisa dilalui oleh penulis-penulis berbakat namun ngeri memulai karena rasa takut ditolak. 

Sikap seperti inilah yang justru membawa perubahan kearah yang lebih positif. Gak ada manusia yang sempurna, walau dia seorang pemimpin. Semaksimal mungkin dilakukan olehnya, namun banyak ketidak puasan karena jangkauan yang terbatas. Bukankah lebih baik kita yang juga menghuni negara yang sama ikut menurunkan tangan dan membantu membuka arah yang lebih baik untuk kemajuan bersama? Soalnya, tindakan nyata terasa lebih indah daripada cuma sekedar omongan yang sekelewat kemudian terhapus oleh komentar lain yang ikut berlalu. Tindakan nyata lebih meninggalkan bekas pada mereka yang membutuhkan dorongan semangat. 

Ingin memerdekakan diri? Berjuanglah. Berada di zona negatif? Berusahalah keluar. Jika tidak bisa? Rubahlah menjadi positif.


Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...