Sunday, July 18, 2010

Malas

Maafkan saya kalau saya sekarang sedang tidak ingin ketemu dengan kamu... Lagi surfing, ponsel saya berbunyi. Ada sms masuk dari teman saya, yang bertanya saya sedang berada dimana? Saya jawab dirumah (tempat dimana saya sekarang sedang kepingin leyeh leyeh puas puas secara besok sudah ketemu lagi dengan rutinitas menyesakkan...) Dan teman saya membalas lagi, dia mau main kesini. Ah, saya sedang malas. Entah kenapa, saya memang kalau sudah menyangkut tentang dia, timbul perasaan enggan dalam diri. Dari dulu selalu begitu. Dia salah satu sahabat saya, tapi juga musuh saya (frenemy istilah kerennya..). saya selalu tidak mampu menahan emosi dan mulut nyinyir saya berhadapan dengannya. Bicara dengannya, selalu berujung pertengkaran. Kalaupun tidak, saya pasti mendongkol untuk kemudian mulai memencet nomor ponsel sahabat saya yang lain and sneak it! Hari ini saya sedang enggan, karena saya sadar emosi sedang kurang baik, dan mood terbatas, belum lagi ngantuk berat! jadi saya berbohong, dan bilang saya mau pergi. Maafkan saya ya..

Serba Kebetulan

hari ini saya sedang bosan. Kebetulan saja sedang capek, jadi semua draft "apa yang mau saya lakukan hari ini" buyar semua. Mau ngaplod barang dagangan, kebetulan internet ngaco belo.. Mau rumpi ria dengan temen, kebetulan dia kecapekan jadi batal... Mau jalan jalan bentar, kebetulan dirumah sendirian nih! Mau nonton, kebetulan saya ngantuk berat... Karena serba kebetulan yang auranya agak negatif ini, saya jadi menghabiskan waktu berharga di quality time saya ini dengan sia sia deh.... Ah, kebetulan cucian agak numpuk, cuci piring dulu --"

Friday, July 16, 2010

Pagi lagi

ya ampun.... hari hari saya pastilah memang tidak kualifaid... secara saya enak sekali istirahat hari ini, sampai sampai bangun pun kesiangan hahahaha Tahu-tahu menengok jam sudah jam sekian, menengok keluar jendela sudah sangat terang.... tapi kok saya masih mengantuk ya....*hoaammmm* pernah mengapdet status saya di fesbuk, bangun kesiangan... dapet komen dari adik sahabat saya "bangun, mbak.. nanti rejekinya dipatok bebek" Saya balas aja, "bebeknya udah dipotong dan dijual ke tukang pecel lele" hahahaha... rasanya memang tidur gak kurang kurang, sih... tahu tahu sudah pagi lagi

Thursday, July 15, 2010

Mana Dia ?

Lagi bosen dan kesel... lagi bete lagi marah lagi stres lagi butuh sandaran lagi butuh dia mana dia?

Tuesday, June 29, 2010

Kesabaran memang ada batasnya, tapi....

Beberapa hari ini saya diuji oleh Allah. Dari sifat saya yang paling buruk, yang mungkin buat sebagian besar teman saya tidak mungkin sanggup saya lakukan, terusik keluar. Hanya orang orang terdekat saya yang tahu betapa kerasnya saya berusaha mengubah sifat saya yang satu itu. Mungkin ketus dan judes masih ada dalam jadwal harian saya, tapi tidak dengan 'mengamuk' Awalnya basi banget, dan totally not my fault. Ya iya dong saya berargumen begitu... secara ini masalah berutang. Utang, sodara-sodara... Saya telanjur berada dalam permasalahan yang tidak ada urusannya sama sekali sama saya, menyebabkan kernyitan dan tuduhan dari keluarga saya kalau saya tidak mau bayar utang. Sementara mahluk hebat dan intelek di kantor saya itu, malah pura-pura tidak tahu dengan kekacauan yang disebabkannya. Saya sudah berusaha menghindari konflik dengannya, tapi dengan keengganannya berurusan, mau tidak mau saya harus menghadapinya. Dan hampir saja sifat jelek saya itu keluar. Demi Allah, saya ini sudah dewasa dan tidak pantas melakukan hal hal murahan ala kanak kanak imbisil seperti itu. Dia menyumpahi saya mati, hal paling norak yang pernah saya tahu (secara the late district secretary juga wafat, dengan gosip kemakan sumpah karena dia terlalu arogan), demi Allah, one more time, ya... saya ngga ngerasa salah dengan tindakan drastis yang saya lakukan, kok. Dan saya teringat sahabat yang menyayangi saya berkata "Doakan sahabat bahkan musuhmu sekalipun, agar Allah melimpahi kebaikan seperti yang mereka berikan kepadamu berlipat ganda" Amien, semoga Allah mengabulkan doa saya....

Tuesday, June 1, 2010

Happy Bornday, Jude

Hari ini saya sangat bahagia... Saya dikaruniai usia yang mulai memasuki kematangan as a human being pastinya, dan juga orang orang yang mencintai saya... Ratusan wall di akun jaringan sosial saya, sms, telpon, flirting dari rekan sekantor (hahahaha....) cipika cipiki, pelukan hangat.... Membuat hari ini rasanya saya tidak menapak di bumi. Saya belum sempat melakukan ritual tahunan saya, merenungi satu tahun ke belakang perjalanan usia saya yang semakin maju tidak bakalan mundur, saking padatnya jadwal saya. Yang pasti, saya mensyukuri luar biasanya nikmat yang diberikan Yang Maha Kuasa, diusia saya yang ke tiga puluh satu, saya memiliki karunia luar biasa, Noor Aisyah Avita dan Ghazi Zarqa Al Bunazeer. Dan hati yang penuh cinta... ^^/

Monday, May 24, 2010

i wish

Saya berharap saat ini membeku, atau tiba tiba time slip dan saya kembali kemasa lalu. Hari ini saya memang mellow, sebuah perasaan yang baiknya dalam hati saja. Biasanya saya tidak berani menyapanya, namun kalimat itu meluncur begitu saja. Dan sepotong jawaban untuk saya. Belum lagi segala tembang kenangan yang menemani insomnia saya malam ini, jeratannya terlalu dalam untuk saya. Saya kangen dia. Saya berharap dia masih memikirkan saya. Saya berharap dia masih memiliki rasa. Saya berharap hidupnya hanya untuk saya. Saya berharap terlalu banyak.... Dilema cinta yang menyesakkan. Ada yang pernah melemparkan pertanyaan psikologi perasaan dan dia mendapat arti mengejutkan dari jawaban saya. Cinta itu masih ada. Saya kira itu tidak benar dan cuma perasaan melankolis saja. Menakutkan betapa cinta mencengkram. Hidup ini misteri, begitu juga cinta. Dia yang memilih, tetap disini atau pergi. Dan cinta memilih tinggal. Saya berharap dia tau......

Saturday, May 22, 2010

Saya

Resolusi diri Kata-kata ini kerap muncul di momen momen penting seorang manusia, pada saat memasuki jaman baru baginya... Tahun Baru, ulang tahun, bulan baru, baru kawin.... Pastinya diawali dengan kata-kata : sekarang saya akan merubah.. bla bla bla... Macem macem diliat orang yang akan mengisi hidup baru mereka. Dan biasanya 'how to manage me' first. Kenapa sih ngebahas ini? Beberapa hari lalu saya papasan dengan salah satu rekan kerja lain unit. Dia memperhatikan saya betapa mulusnya kulit saya. Diapain sih? Saya sih tersenyum aja melihat ekspresi berharapnya. Dia sih ngga kalah mulus, malah menurut saya bagusan dia dari saya. But, that's human, never satisfied... Atau diakuinya kulit mulusnya akibat bertumpuknya lapisan bedak talk dimukanya, who knows?? yang jelas saya sudah diambang 30-an, tidak ada istilah kulit mulus. Saya hanya mencoba nyaman dengan diri saya. Nyaman dengan tubuh besar yang tak tercicip kurus kayak Kate Moss seumur hidup saya (jeehh... walopun saya sempat kurus dari ukuran sekarang, it doesn't mean i really thin.. ), nyaman dengan kulit yang katanya tak banyak masalah tapi kok saya neliat kulit saya gak rata warnanya. Coba lagi... Barusan saya berpapasan dengan wanita yang mungkin kalo cewe lain ngeliatnya akan menjerit tanpa malu malu, karena muka wanita itu jelas terkena penyakit kelenjar, mukanya penuh benjolan. Walaupun bodinya sempurna, tapi kalo mukanya gitu, siapa yang gak kesian? Cintailah dirimu sendiri, bukan kalimat omong kosong... dan omong-omong, mencintai diri sendiri juga termasuk attitude yang manis ya, jangan mentang mentang berbodi oversize langsung mendeliki orang-orang 'apa lo liat-liat? ngaca dulu sono, lo kira lo cakep apa? jelek tau lo itu, bopeng!' Nah... don't be....

Tuesday, April 6, 2010

Cinta Sudah Lewat

Sudah 13 tahun. Saya tidak mengira saya mampu melewati tahun tahun kering seperti yang saya rasakan sekarang. Kenapa? Orang mungkin mengira saya bahagia, dengan apa yang sudah saya dapatkan sekarang, dan memang, kalau saya bilang saya tidak bahagia, saya sungguh mahluk Tuhan paling tidak tahu terima kasih.... Tapi akan tiba saat saat WHY CAN'T TIME MAKE ME STOP LOVING YOU? +tommy page mdo+ Waktu mengembalikan saya ke titik balik masa remaja saya, dimana ternyata dalam satu tekanan waktu dunia saya berhenti berputar, saat saya mencintainya, sangat. Saya mengingat suaranya, hela nafasnya, caranya menyebut nama saya, caranya tertawa, caranya menggoda saya, caranya membujuk saya... Saya masih ingat semuanya, bahkan dalam rentang waktu selama ini. Bahkan saya masih mengingat saat dia berkata kalau segalanya berakhir. Saya sudah menjadi dewasa seketika pada saat itu. Saat saya merasa ingin mati. Saat saya merasa sendirian memeluk diri saya sendiri. Saat saya berlari dari semua asa. Saya mengira waktu akan mengobati saya, dan bisa membuat saya kembali tersenyum. Ya, saya tersenyum, tapi sampai detik ini, luka hati saya belum sembuh juga..

Monday, October 5, 2009

.. jalanlah, hai jude

Belakangan ini saya berfikir.. Banyak sekali sih yang saya fikirkan, sampai sampai waktu melihat ke cermin, wajah saya berkerut kerut! (Buka keru keriput, untunglah... Saya masih terlalu muda untuk memperoleh hadiah seperti itu...) Hidup ini sulit, krisis ekonomi, harga barang melambung, ongkos transport masuk kategori sinting, dan banyak penjahat. Apalagi sebagai IRT, saya juga harus pandai membagi waktu, sebagai wanita bekerja,manager keuangan rumah tangga, baby sitter, sekaligus housekeeping. Rasanya otak saya buyar, saya hampir hampir tidak ada waktu bersosialisasi, apalagi ke salon! Saya sebal setiap melihat status teman di fesbuk yang bilang 'lagi nyantai..', 'lagi nyalon.', atau ' kongkow bareng ce es'. Jadwal senam saya sudah setengah tahun saya anggurin.. Karena membela yang lainnya. Walau terkadang saya ingin lari dari semua ini. Tapi ya begitulah.. Dunia yang saya pilih untuk saya jalani. Tidak ada jalan kembali, yang ada jalan keluar. Karena hidup haruslah maju, bukannya terus menerus menoleh ke belakang. Hanya saja saya ingin sekali, bernafas lega dari kegiatan yang menyesakkan ini... Seperti habis minum neo napacin, saya selalu menantikan saat seperti itu. ...Jalanlah, hai jude...

Monday, August 10, 2009

Adikku mau Kawin

Sibuk banget beberapa bulan belakangan ini, sampai sampai saya speechless deh ngadepinnya. Penuh amarah, airmata kesal, bad mood, tapi juga tidak jarang cengiran lebar, tawa, dan kekompakan terjaring diantara kami. Adik saya yang paling rese, bossy, sok indy padahal sih lemah dan rapuh, cengeng, aleman, mau kawin. Mendadak setelah menyelesaikan studinya di Aussie, dia pulang dal melapor akan segera menikah di hampir penghujung tahun ini. Semua kalang kabut. Terutama mama yang super lebay, langsung acc. Saya sih menyarankan tahun depan saja, tapi kenapa? itu pertanyaan mereka. Kenapa mau ditunda. Oh so much to do so little time. But do they care? Tidak. Maka dari itu, semua terus berjalan. Papa, adalah satu yang paling tidak berminat mengurusi tetek bengek adik saya itu. Malah dengan cueknya malah berkata, kenapa kamu tidak nemui wali hakim saja waktu masih di Aussie, pulang tinggal lapor sudah nikah. Adik saya mengamuk. Lho... neng, itu kan salah kamu, emangnya bisa bilang mau kawin langsung kawin? Plus, manusia mana yang bakalan membawanya sebagai istri saja keluarga kami masih meraba dalam gelap. Ngga tau siapa namanya, anak siapa, bahkan nelpon cuma sekedar SKSD aja ngga pernah. Saya rasa wajar jika papa berkata seperti itu. Namun toh, demi kekompakan keluarga yang saya rasa garing, toh akhirnya semua ikut pontang panting, termasuk saya. BTW, gara gara hal ini juga saya kena SP dari kantor. Ada hal lain. Keluarga kami adalah keluarga yang unik. Hampir seluruh anggota keluarga besar dari sebelah papa saya memiliki kemampuan lebih, beberapa tajam dan beberapa lebih mengabaikan daripada menuruti feeling. Kebetulan adik saya ini termasuk kategori yang tajam. Dan kesibukan akan menikahnya ini, mengundang mahluk dimensi lain untuk berpartisipasi. Bisa dibayangkan ketakutan di tengah euphoria?

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...