Wednesday, October 26, 2016

Pilihan kamu adalah tanggung jawabmu

Beberapa hari ini lagi seru pada share berita koran online tentang penangkapan co-founder Dream 4 Freedom (D4F) yang sempet booming tahun 2015, menghasilkan (katanya) banyak milyarder mendadak. Sampe penuh setiap sudut tempat nongki sama rombongan anak muda yang bergabung di D4F yang sibuk prospekin orang. Saya juga sempet ditawarin sama temen, yang awalnya dia bilang sih, arisan.

Lumayan ya untungnya, 1% sehari. 15 hari aja udah balik modal. Karena saya lagi belajar jadi anak baik-baik dan sedang belajar tentang RIBA, makanya saya cek dulu info soal D4F ini via gugling. Dikasih juga sih sama temen saya, link blog orang yang udah boomer duluan. Sesuai dugaan sih, bisnis ngaku binary tapi tanpa produk pasti dan menjanjikan sesuatu yang TIDAK MASUK DIAKAL, saya anggep riba. Saya tolak, semenggiurkannya uang cepet itu.

Idealis? Ya engga. Namanya usaha ya, cuma lampu Aladin yang bisa ngeluarin jin yang bisa bikin kaya mendadak. Pesugihan aja butuh waktu dan pengorbanan berat untuk ngedapetin apa yang dipengen kok. Dikira piara tuyul mudah? Dapetinnya juga susah. Intinya, segala yang cepet pasti di muka bumi ini cuma Mie Instant.

Saya lihat banyak temen-temen saya yang ikutan. Pajang iklan di DP BBM, sibuk BC sehari bisa 5x, pamer hasil pertama, kedua, ketiga... Pokoknya rusuh. Kalau nawarin saya, pasti saya nasehatin. Abisannya, gak mau negur saya lagi :)))

Sekarang jaman kontemporer. Digital. Semua serba was wes, cepet. Iya. Yang berkembang teknologinya, bukan rezekinya. Semua tetep perlu usaha yang konsisten dengan komitmen, supaya berkelanjutan. Awet. Panjang usianya.

Bener juga kan.

Mulai rontok dari akhir tahun kemarin. Kasak kusuk ada yang bonusnya gak dibayar. Ada yang upline-nya ngilang. Pokoknya banyak macem deh. Lalu kemudian, sekarang rame, co-foundernya tertangkap.

Para pelaku bisnis ini menuntut agar uang mereka dikembalikan.Sekian ribu anggota dari bisnis ini, menuntut agar uang mereka kembali, dan si co founder dihukum penjara. Dihukum sih mungkin iya. Tapi uang mereka kembali? Mungkin sulit. Mengingat banyak sekali kasus penipuan bisnis dengan skema ponzi .


Semua ini, berawal dari pilihan. Pilihan si member, dia mau join atau tidak. Info di berita mengatakan, mereka yang bergabung ada yang menggadaikan SK, ada yang menggunakan deposito pendidikan anak, ada yang menjual harta benda. Gaes, that's your fault anyway...
Tidak patut dikasihani kalian yang menggadaikan segala harta benda milik kalian untuk mendapatkan hasil instan, semenggiurkan apapun iming-iming itu. Karena orang yang beneran mau meningkatkan taraf hidup, harus bekerja keras, se-part time apapun pekerjaan yang dilakoni disamping pekerjaan utama.
Ini juga menyangkut tingkat kecerdasan kalian. Karena hanya orang-orang bodoh yang menginginkan hasil instan. Bahkan doa kepada Yang Maha Kuasa saja tidak serta merta terkabul.

Hidup itu ngga ada yang enak. Lalu, ngga ada orang yang ngga mau ngga enak hidup. Tapi semua ada pengorbanan dan upaya yang dilakukan untuk mencapai taraf itu. Jangan cuma ngiler bisa dapet ini itu.

Saya mengobrol dengan salah satu leader bisnis yang menggunakan skema binary untuk pengembangan jaringannya. Si leader ini sedih, karena menurutnya dia cukup dekat dengan si co founder yang tertangkap ini, dan juga sharing ilmu.
"Dia orang yang cerdas"

Tanggapan saya kalem. Orang itu cerdas dengan cara yang salah. Mungkin si leader beranggapan dia cukup dekat, saya melihat dari orang-orang yang lebih dekat lagi dengan co founder itu, yang pula sudah memperingatkan supaya tidak terperosok terlalu jauh. Barangkali akhirnya memang harus diingatkan dengan cara seperti ini.

Ngga ada yang perlu disesali dari dia yang menggunakan kecerdasannya membangun suatu bisnis walaupun akhirnya hancur juga. Mungkin dia memang mencoba membuat suatu bisnis yang memudahkan orang banyak. Ya walaupun niat sama kenyataan berbanding terbalik. Salah orang-orang yang masuk jadi member bisnis itu? Ya ngga juga.

Semua jelas pilihannya. 

Jadi, ambillah pelajaran dari semua kejadian ini ketimbang hanya tuntut menuntut. Bisnis jaringan memang merupakan bisnis masa depan. Mengapa? Karena MEMPERKECIL MODAL USAHA. Entrepreneur atau wirausaha, juga merupakan bagian dari bisnis masa depan, dengan menggunakan teknologi digital. Diharapkan dalam perkembangan perekonomian, sistem marketing sudah lebih mobile di masa yang akan datang. Namun bukan berarti kita gampang tergiur lalu terburu-buru. Amati dan pelajari sistemnya. Semua ada panduannya. Jangan terburu-buru. Tidak perlu merasa tidak enak menolak jika belum yakin. Dan pastikan, modal yang dikeluarkan sesuai dengan yang didapat.

Tambahan untuk bisnis jaringan, pastikan produknya real, make sense, dan HALAL. Hasil kerja kita untuk keluarga, tho? Jadi biasakanlah yang baik.

Jangan sampai salah memilih, jangan mengeluh dan jangan menyalahkan orang lain, atas pilihan yang menjadi tanggung jawabmu sendiri. ^_^

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...