Sunday, July 15, 2012

Survive

Saya lagi ngga on.
Sedang perlu waktu sendiri.
Sedang ingin melarikan diri.

Kemarin saya mengikuti workshop broadcaster. Saya bertanya dalam hati, pelatihan macam apa yang akan diberikan oleh si pembicara, yang mulanya tidak saya ketahui bagaimana wujudnya. Dan ketika melihat sosok mantan penyiar hebat tahun 90-an, saya langsung tersenyum simpul. Kenapa? Dia merupakan salah satu mentor yang menjadikan saya seperti sekarang ini.

Apa-apa saja disampaikan olehnya dengan lugas. Jadi penyiar, jangan ngimpi kaya. Eh, betul.... tetapi dengan menjadi penyiar, kita bisa menjadi kaya. Bedanya? Ada deh, won tu nou ajah... *buangmuka. 
Pokoknya segala yang disampaikannya adalah apa yang selalu saya usahakan. Dari fokus terhadap pekerjaan saya, yang membuat saya harus memilih pengorbanan terbesar dalam hidup saya, hanya melihat anak-anak pagi dan malam hari, plus wiken kalo saya sedang tidak harus bekerja, sampai mengorbankan perasaan saya.

Iya, korban perasaan!

Mungkin faktor umur dan pengalaman saya jatuh bangun di dunia profesional membuat saya lebih tough menghadapi segala macam permasalahan. Saya ingat betapa beratnya saya menjalani hari setelah pengkhianatan atasan saya yang sangat saya hormati, segala macam bentuk fitnah kejam yang harus saya hadapi di dunia profesional sendirian, yang membuat kepribadian saya berputar 180 derajat. 
Hidup dengan beberapa dunia, bahkan se-multitasking apapun seorang perempuan, dia akan tetap merasa sengsara tanpa orang yang bisa dipercayanya.

Hidup seribu tahun pun tanpa seorang pendamping hati, sama dengan mati perlahan.

Kenapa ada team work? Because nobody can do anything so well by himself. Tidak akan sanggup. Coba aja kalo bisa, saya bersedia harakiri. Ego itu adalah hal nomor satu yang harus mampu diatasi, ketika kita bersama.

Tapi berapa banyak orang yang menyadari hal seperti ini?

Saya sempat merenung kembali. Saya ini perempuan biasa yang juga punya batas kontrol diri. Diantara problema pribadi dan pekerjaan, diantara kapasitas seorang atasan dan bawahan, diantara emosional pribadi dan profesi... Saya jatuh.

Hakuna Matata. Jangan khawatirkan hidup, jalani saja apa adanya. Nikmati setiap cobaan, halangan, yang datang. Syukuri pemberian Allah atas hidupmu. Berjuang semaksimal mungkin. Perjuangan baru berhenti, saat nafaspun terhenti di tarikan cinta-Nya.

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...