Thursday, April 17, 2014

Dunia Bebas Korupsi

Judul ini adalah khayalan tingkat tinggi *bukanlagupeterpan

Bukannya saya mendukung korupsi, tapi sadar diri, kalo saya itu juga pelaku korupsi. Minimal korupsi waktu. Nah!
Korupsi sendiri bahasa dasarnya latin, corruptio, atau corrumpere yang artinya rusak, busuk, memutar balik, menggoyahkan, menyogok. Dari bahasanya saja, sudah ketahuan usia kata ini sudah berapa lama, dan sejak kapan budaya ini ada.

Meributkan anti korupsi itu bagus. Sangat baik. Tapi yang jadi masalah, sudah baikkah orang yang berteriak-teriak anti korupsi itu?

Kembali dalam nilai yang dianut untuk kebaikan diri sendiri. Sungguh bukan merupakan hal yang baik, turut serta dalam suatu lingkaran-anti-melakukan-sesuatu-yang-bertentangan-dengan-hati-nurani (ya korupsi itu bertentangan dengan hati nurani kan?)

Saya memperhatikan isu hangat yang sedang terjadi belakangan ini. Pertentangan dua kubu pembela keadilan. Yang notabene memerangi, salah satunya korupsi. Tetapi salah satunya merupakan ladang korupsi salah satu terbesar. Alasan, classified file that threatened open

Yup! Ribuan tahun, sejak cendekia pertama lahir di muka bumi dan membagi ilmu pengetahuannya kepada mereka yang juga haus pengetahuan. Harafiahnya sih, korupsi itu perilaku yang tidak wajar yang bertentangan dengan peraturan. Jadi, mau pegawai negeri, swasta, sampe anak sekolahan, semua pernah melakukan perbuatan ini, ringan atau berat, bagaimanapun bentuk konteksnya.

Anak sekolahan, suka korupsi waktu, korupsi uang sekolah atau iuran lainnya. Ngga percaya? Taya diri sendiri ya hehehehehee....
Saya ngaku. Lebih gampang korupsi dari iuran diluar SPP yang sudah jelas nilainya. Ya, buat nambah-nambah uang saku lah... namanya juga pengen ada yg dibeli kalo ada penglihatan :p
Kerja. Korupsi waktu. Ngga bisa di pas ceklok masuk, ceklok pulang. Kalo absensi pake sidik jari, diantara jam masuk sama jam pulang, kabur dulu bentar :D <-- korupsi bukan?

Tapi yang banyak dilihat orang adalah korupsi yang menyangkut pendanaan. Pernah baca koran, seorang oknum kacab sebuah bank yang mengkorupsi uang nasabah. Ironisnya, bank tersebut berbasis syariah, dan uangnya dipake buat judi online. Nah?
Bicara materi memang tidak akan pernah ada habisnya. Semua hal dilihat dari materi. Dan juga kebutuhan hidup, apalagi kebutuhan bersosialisasi. Tapi ngga berarti hidup lo itu harus menyusahkan orang lain. Dengan korupsi.

Kalau ketangkep, siapa yang susah? Sedih? Kecewa? Merasa tertipu?
Yang jelas, keluarga. Yang ngga disadarin, diri sendiri.

Baik juga kalau mulai sekarang, mencoba untuk memilah baik dan buruk untuk kehidupan kita. Ngga bakalan bisa bebas korupsi seutuhnya, tapi minimal tetep punya timbal balik yang baik.

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...