Sunday, September 11, 2011

Laki itu Jantan

Kata sepupu saya, Laki itu Jantan!

Jadi saya mau tau, ukuran kejantanan itu disimak dari sebelah mana sih? Katanya banyak laki sekarang labil, kemayu, nyaris hilang jati diri (sebagai laki-laki) dan kemudian terpengaruh pergaulan jadi ac/dc atau hetero. Halal bermesraan dengan sesama jenisnya karena berpikir kenapa cuma cewek yang bisa cipika cipiki kalo ketemu BFF-nya (itulah cowok sirik aje....)

Dari jaman dahulu kala, yang namanya laki itu selalu digambarkan gagah perkakas, simbol maskulinitas, kekuatan, pelindung. Yang namanya wanita itu lebih lemah lembut, penyayang, welas asih dan simbol feminimitas. Jadi, kesimpulan yang saya kira ditarik dan terpatri hingga saat ini adalah, Laki itu jantan dan kuat, Wanita itu lemah dan perlu dilindungi.
Bergerak ke zaman sekarang, dimana emansipasi ngga cuma milik wanita tapi juga milik pria (ganti ah... biar lebih JANTAN :p), muncul pula aliran baru, metroseksual. Dimana seorang pria akan memunculkan segi feminimism mereka dengan tampil dandi, rapi, wangi, licin, bergaya. Tapi ngga jarang itu menutupi sisi homoseksualitas mereka. Coba, ngga usah bicara ini itu tabu deh, berapa banyak istri yang bangga suaminya sebegitu kereeeennnnnn dimata para kolega (soalnya penampilan kan nomer satu plus plus dimata wanita) ngga taunya ngga jarang dibelakang ternyata eh ternyata simpenannya LAKI!
Jadi sekarang cowo metroseksual juga diwaspadai oleh wanita...

Saya tidak menuduh, tidak menghakimi, tapi kebanyakan begitulah yang terjadi di dunia nyata. Kenapa dunia nyata? Habis, 3 per 4nya mimpi. Orang yang bersih dan wangi nan keren pastinya disuka oleh banyak orang, terutama wanita. Tapi just that, ngga pake embel" fancy, karena tetep aja itu cuma milik wanita. 

Jadi cowok ya tetep aja cowok, secakep dan sekeren apapun, kalo dia ngga memperlakukan wanita dengan baik, such as kalo ngajak makan ato nonton ya bayarin dong, turun mobil/taxi bukain pintu, pulang dianterin sampe depan pintu rumah.... itu namanya LAKI JANTAN

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...