Sunday, September 4, 2011

Kata maaf

Lagi iseng baca tweeting, melintaslah satu tweet milik putri kolega saya. Gadis berusia 13 tahun ini membuat sebuah statement menarik : "Hal yg paling mudah dilakukan itu membuat kesalahn, perbuatan yang sulit dilakukan itu meminta maaf"
Kalimat menarik, cukup berat dipikirkan, bisa jadi ngasal buat dirituit, atau memang dimengerti olehnya. Yah, secara saya tau bagaimana kedua orangtuanya mendidiknya. Bebas merdeka menyampaikan pendapat dan memperoleh pembelajaran yg kuat. So, i tho that's not strange at all..

Lalu saya ngga sengaja teringat dengan sebuah insiden yang masih membekas didalam kepala saya. Tanpa sengaja menyakiti hati seorang teman hanya karena berteman dengan sang mantan. Sang mantan yang reputasinya terkenal jelek karena dijelek"an oleh si teman, yang ternyata tidak benar sama sekali. Bahkan alasan yang diajukan sangat bertele-tele (tidak relevan sekali buat saya yang belajar hukum dan bercita-cita jadi prosecuter).
Benci orang munafik, adalah sebaris kalimat yang selalu muncul dalam profile di setiap jejaring sosial yang diikutinya. Waktu kedekatan selama 3 tahun cukup untuk mengenal pribadi si teman yang termasuk labil dan tidak sesuai dengan pernyataannya yang benci orang munafik. Kenaifan featuring keegoisan yang nyata terbaca dari pribadinya yang sering goyah. Kentara dari ketidaksadarannya terhadap sifat jelek yang dimilikinya tak jauh berbeda dari sahabatnya, yang kadang menjadi pemicu pertikaian diantara mereka. Berbaikan kembali tanpa kata "maaf" sudah biasa dilakukannya, namun kemudian kesalahan yang sama akan terulang kembali. Well, that's not only a song title that so famous for broken hearted girls, tapi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari juga, kok...

Saya berpikir, bagi kebanyakan orang, anak kecil tetaplah seorang anak kecil. Orang dewasa lebih banyak pengalaman. Mungkin pikiran seperti itu harus dipertimbangkan lagi. Mungkin si teman harus belajar banyak dari putri kolega saya ini. 

Maaf mungkin mudah diucapkan, namun sulit direfleksikan. Kesalahan demi kesalahan mengasyikan untuk diulangi, namun maaf belum tentu bisa menghapus semuanya. Makanya keluar pula kata-kata : Forgiven but not Forgotten

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...