Sunday, July 24, 2011

Rindu kamu, sayangku

Saya sedang galau. Seperti laiknya abege labil yang tengah jatuh cinta, saya rindu belahan jiwa saya yang sekarang tengah jauh. Kepingin sekali berada bersandar dalam pelukannya pada saat saya sedang gundah memikirkan segala persoalan hidup. Ingin berbagi, ingin menangis bersama.
Saya tidak mengira kalau saya ternyata tidak sekuat ini ditinggal begitu jauh. Saya kira biasa-biasa saja saya menjalani hari seperti sebelum-sebelumnya dia meninggalkan saya begitu jauhnya. Ternyata tidak juga.

Terkadang memang kita menghina dina orang yang mellow sekali ditinggal belahan jiwanya. Ada iklan salah satu provider telekomunikasi yang menggambarkan dengan lebaynya seorang perempuan ditinggal oleh belahan jiwanya, sampai berkonsultasi ke dokter segala. Tapi sebenarnya memang begitulah adanya. Ternyata tidak seenak itu hidup sendiri.

Saya kagum dengan kuatnya para janda yang bertahan tanpa menikah lagi demi anak-anaknya. Kemana mereka pergi ketika membutuhkan sandaran atas beban hidup yang dihadapi? Kerasnya dunia menambah mandiri dan kuat para perempuan itu. Dunia yang kejam tidak membuat kelembutan hati mereka hilang. Pastilah setiap malam airmata mengalir demi melembutkan hari yang terlampau keras dihadapi oleh mereka.

Kalau mengingat itu, saya malu. Saya hanya ditinggal bertugas tapi sudah merengek. Saya hanya bingung apa yang harus saya lakukan, sementara para perempuan tegar itu bahkan tidak sempat memikirkan diri mereka sendiri. 
Saya harus kuat, bukan? Walaupun saya rindu setengah mati kepada belahan jiwa saya, tapi saya harus kuat.... Like other strong single woman that try to face the world everday... Only Allah knows where to step everyday and by Allah bless i know i can through this.....

I love you my soulmate... and missing you so much... i hope u come home soon *muach!

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...