Tuesday, December 2, 2008

rumput tetangga lebih hijau (dan menyegarkan?)

dulu.....saya punya teman. Saya bilang dulu karena sekarang dia pindah ke kota lain. Dan teman saya ini punya selera yang unik. Dia suka dengan pria terikat. apa??? Ya.... Pria terikat keluarga, alias udah jadi private property orang lain, solid, merit! Alasannya simpel, karena menurutnya pria yang terikat itu sudah matang, terutama dalam hal penghasilan. Saya geleng-geleng kepala. Saya bukan perempuan puritan, tapi saya juga tidak setuju dengan hal-hal yang menyimpang seperti itu. Saya tidak suka the other woman, tapi dia ini kan teman saya, saya ngga mungkin menjauhi dia hanya karena kesukaannya yang agak beda dari gadis-gadis seusianya. Kalau dibilang matre, yah.... tapi orientasi teman saya itu ngga seputar materi,kok, tapi alasannya lebih ke kasih sayang. Katanya pria terikat lebih hangat dan pengertian. Saya pernah mengajukan usul, bagaimana kalau dengan pria-yang-pernah-terikat? Katanya gak ada tantangannya (euuuhh...) Dan yang lebih mencengangkan, teman saya membaiki istri si pria. Katanya dia menganggapnya kakak dan akan membelanya kalau ada yang jahat kepadanya. Saya jadi mikir, bukankah DIA penjahatnya? saya tambah pelo... Dan kepindahannya ke kota lain ini, tak ada alasan yang lebih pas, kecuali karena si pria terikat itu, berada di kota yang sama tempatnya berada sekarang. Whatever...terserahlah.... walau lucu juga kalau dipikirkan... Sekarang, saya punya teman lagi, yang ini bukan gadis lagi, tapi kesukaannya nyaris mirip" dengan si gadis tadi. Bahkan rela jadi madu kesekian, mengingat pria yang sekarang sedang menggodanya (dan tentu saja dia tergoda juga) sudah berpoligami dengan 4 orang wanita lainnya. Alasannya juga nyaris sama, pria seperti itu lebih hangat, dan yang pasti dia mau kenapa kita tidak? Hhhh...... Sudah krisis laki-laki, atau pepatah kuno itu memang benar, kalau rumput tetangga lebih hijau (milik orang) daripada yang ada di padang luas (alias lajang)?

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...