Thursday, May 8, 2008

Balada Dangduters

Infotainment sekarang ini lagi wara wiri nyeritain para pedangdut yang -katanya- seronok dan maraknya pencekalan terhadap mereka di beberapa kota.
Saya sih cape banget nontonnya, apalagi komentar" ngga mutu, pembelaan dari yang dicekal itu, bikin males dan muak. Dewi Persik misalnya. Dia mengoceh-ngoceh merasa didzalimi, orang tua saja ngga ngelarang dia (cape juga kali ortunya ngomongin dia), hanya Tuhan yang tahu (emang bener, tapi ngapain bawa" Tuhan dalam hal ini?) bla bla.... Terus, kejadian yang dia diraba,trus tu orang kena tampar, si Dewi Persik itu marah-marah 'Emang saya perempuan apaan?Saya ini perempuan baik-baik'
Okelah, dia -mungkin- perempuan yang ngga banyak macem, tapi body languagenya kan ngga bilang begitu. Belon lagi peristiwa kemben melorot sampe 2x, bukannya memetik hikmah dan pelajaran yang baik (ya..jangan pake kemben lagi lah...), malah diulang lagi. Wajar lah kalo laki-laki mikir 'Enak juga nih di comot'. Lah....
Dulu saya simpatik dengan dia, apalagi dengan permasalahannya dengan Saiful Jamil. Saya pribadi lebih memihak dia (kalo seandainya bisa memihak) dari pada SJ yang muna itu. Bikin statement tarik ulur, malah bikin orang males liat dia, sementara Dewinya diem ngga banyak komen. Tapi sekarang? Ampyuunnn......
Lebih lucu Julia Perez dong... karena ngga cukup pengetahuan bagaimana mengkampanyekan anti AIDS, maen pasang hadiah kondom di albumnya, sekarang terancam dicekal. Save sex kan juga untuk orang-orang tertentu, suami istri misalnya (si suami jangan jajan diluar,gitu hehe..). Gak tanggung", Menteri Pemberdayaan Perempuan yang bersuara keras mencela hal itu.
Kalau menurut saya, apa yang dilakukan pemerintah itu sudah bener. Maksud mencekal bukannya mengebiri kreatifitas yang ditampilkan orang para kreator (yang kekreatifan ini...), tapi untuk menahan lajunya yang dirasa mulai melenceng. Dewi Persik merasa dia tidak seronok, kayaknya cuma orang buta aja yang bilang dia ngga seronok. Gimana engga, dengan pakaian seminim itu dia bergoyang segitu sensualnya. Laki-laki itu ngga bisa ditebak napsunya, orang yang pake baju lengkap ketutup semua aja dia masih napsu apalagi kalo cuma 40% ketutup, blon lagi goyang" menggoda. Kalo si Jupe, kepikiran ngga kalo kasetnya dibeli sama anak sekolahan, trus hadiahnya yang 'wah' itu dipake sama mereka. Disatu sisi orang mensosialisasikan bahayanya sex bebas apalagi diusia remaja, disisi lain perangkat yang memuluskan ke jalan itu malah diberikan secara bebas. Jadi semuanya bisa jadi sia-sia. Lagian ngga semua orang pinter menangkap maksud yang sebenarnya ditawarkan sama si kreator itu, baik itu menyuguhkan hiburan atau alasan lainnya.
(so..jawaban mereka waktu diwawancarai wartawan infotainment kan dongo banget, 'Saya ngga ngerti kenapa saya diperlakukan seperti itu'. Pleez deh ah!)
Mudah-mudahan kedepannya mereka bisa mengambil pelajaran yang benar.

No comments:

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...