Thursday, November 14, 2013

Cruisin'

Staring bright through the window
You're bending over to me
A sentimental forsaken
You're trying hard yet to comfort
But you're waving me goodbye
A sentimental forsaken..

Kata temen saya yang juga lagi denger lagu ini, mendadak melo di tempat kerja *mungkin ileran gitu..* Yatapi saya juga ikutan melo. In fact, saya rindu banget sama Hulk. Eh, kalo di filmnya kan juga Hulk itu monster ijo tinggi gede, tapi hatinya selembut bulu domba *hahahahahhahangawuuurrrrhahahaha*

Bukan mau ngebahas cinta saya yang agak ribet untuk ukuran dunia jaman sekarang, takutnya entar kena kritik abis dari coach penenang jiwa saya yang merangkap setan galak juga. Soalnya kalo sibuk galau gaje, kapan mau muvonnya? Copotin aja spionnya biar gak nengok" masa lalu lagi. #yakali

Tapi mau bilang apa dong kalo hati sedang berdarah-darah jatuh cinta, yang sambutannya ngga sehangat selimut bayi? Atau minyak telon cap nyonya menel? Sedih? Ya iya dong.

Orang bilang kan ucapan itu doa. Jadi ngucaplah yang baik-baik. Maunya sih, kalo cinta berat sama orang, bilangnya yang baik-baik aja tentang hubungan cinta kita gitu. JANGAN SEMBARANGAN MANGGIL ORANG DENGAN SEBUTAN BEBIIHH. Itu bahaya, khalayak sekalian.. .___.
Mana tau kan dianggep beneran sama yang denger, trus yang denger calon mertua kita. *hahahahahahahahhaahmatikhahahahahahaha*

Belajar jujur untuk mengungkapkan isi hati. Resikonya ya cuma dua, tanggepannya positif ato malah negatif. Tapi segala resiko kita jatuh cinta ya itu, ngga ada di tengah-tengah. Yang paling penting kan kita berani menjangkaukan bukaan jendela hati kita dan membuat orang yang kita cinta itu paham. Bukannya malah salah paham yg kemudian bubar jalan, lalu menyesal di kemudian hari. 
You're looking around you are hasted
You're supervising my chief
My heart is tikking, let it on
Looks like you're dying to say
But now you turn your head away
Get out and leave me, let it on

But when it's going to be ok
I'm cruisin' on a train
I've got to fear no holiday
Fear is where I'm in

You're staring bright through the window
you're moving closer to me
A sentimental forsaken
You're trying hard yet to comfort
But now you're waving me goodbye
Get out and leave me, let it on

*lanjut melo*

Wednesday, October 16, 2013

Drama

Katanya Ahmad Albar, dunia ini panggung sandiwara. Masuk akal sih, segala drama pasti ada di sekitar kita. Lagi enak-enak duduk sambil merenung mikir, kaget gegara tiba-tiba ada yang masuk ruangan sambil meraung. Amukannya setara lah dengan amukan pengendara yang mobil plat profitnya kegeret pengendara lain yang sirik (mungkin) sama mobil baru itu. Mana catnya merah menyala gitu, trus peleknya krom, super mulus..ehm... maaf melantur. Drama.
Nah, lanjut lagi. Dengan peperangan narasi heboh via telpon gitu sambil berurai airmata, walau akhirnya bermaaf-maafan (masih suasana lebaran sih), pas ditanya apa sebabnya, cuma karena telpon di lawan bicaranya mati dan gak bisa dihubungin gitu. Errrhhhh......

Ya itulah drama. Sampe ada yang terpingsan-pingsan ketemu aktor favoritnya. Atau ibu mertua yang jahatnya ngalah-ngalahin nenek sihir di sinetron-sinetron, bisa juga dorama ato serial asia lainnya (gausah spesifik nyebutin nama negaranya juga pasti udah tau kok), itu semua drama. Gak enak kalo jadi orang kelewat baek. Gak enak juga kalo gak ngusilin idup orang lain hahahaha
 
Cuma drama itu cukuplah dinikmati, jangan diaplikasiin didalam diri sampe lupa mana mimpi mana realiti. Begitupun dengan mencintai. Resikonya bahagia atau luka. Jika bahagia, nikmati. Jika luka, nikmati.Airmata pun fungsinya untuk membasuh luka hati. Jangan sampai perih berbalut drama. Cukuplah selesai di panggung saja.


Thursday, October 10, 2013

Pertama kali masuk kerja itu pasti ada psikotes.

Ngerti kenapa? Biar tau, psiko apa ngga. Soalnya, kerja dalam tim itu mesti solid. Emang rambut sama item, isi kepala beda-beda, tapi biar begimana juga ngga ada urusan sama sifat masing-masing.

Pas udah ada di dalam suatu lingkaran tim, yang dikomandoi oleh atasan, semua perintah langsung itu pantang ditolak, apapun alasannya. Untuk hal satu ini, sepakat banget sama garis komando yang diberlakukan dalam aparat kemiliteran, sebenci apapun kita terhadap mereka. 
Wajib militer itu perlu. Negara-negara yang udah sadar untuk memberlakukan wamil itu sudah menyadari dan menghitung langkah masa depan, mau dijadiin negara kuat, atau negara alay. Begitu juga jadi pegawai negri.

Saya bukan tipe pendukung pemerintah, tapi lama-lama gerah dengan penilaian orang yang berkomentar, bahwa pegawai negri itu enak, kerjanya santai, banyak celah korupsi, boleh bantah atasan.
Buat saya, kerja ya kerja. Mau atasan ngehek juga tetep aja kerja. Malu dong sama diri sendiri. Mau ngatur-ngatur tenaga honor tp ngga ngasih contoh yang bener.

Saya keinget omongan papa saya yang bilang, pengemudi mobil yang ugal-ugalan itu pasti belajarnya dari ngendarain motor, makanya tengil di jalan. Persepsi macem itu jelas ngerugiin pengendara motor yang ngga seperti itu kan? Sama aja dengan komentar-komentar miring tentang pegawai negri, yang tercipta akibat kelakuan oknum yang gak seberapa itu, tapi menjerumuskan keseluruhannya.

Pengangkatan pegawai honor jadi pegawai negri emang baik. Baik buat yang jelas-jelas kerja, bukan yang sekedar masuk demi dapet kerjaan dan kuota jadi pegawai negri. Akibatnya, mereka cacat dalam toleransi dan kemampuan. Sia-sia deh digaji negara. Ada yang pinter dan beruntung dari honor jadi pegawai negri, ada yang sebaliknya. Masih mending yang lain deh.


Monday, September 9, 2013

Sedang negatif

Suasana kantor sedang menyebalkan. Heran deh, kenapa sih rezim itu masih diagung-agungkan sampai rela mutusin rezeki orang lain?
Gak ngerti sama orang yang suka menzolimi orang lain, sampe-sampe, bergerak gak diizinin, keluarpun gak diizinin. MAUNYA APA COBAK!

Kekuasaan itu sifatnya sementara. Justru cobaannyasaat kita lengah berada dalam kenikmatan berkuasa.
Syaitonirojimnya lancar, sodara-sodaraaa.
Menyakiti orang lain itu lebih mudah daripada membahagiakan orang lain. Tapi inget aja, kata maaf pun ngga semudah itu diikhlaskan.

Wednesday, August 28, 2013

Mencari Perubahan Positif

Akhirnya saya nulis lagi. Iya, bosen ngetwit. Dengan traffic sebanyak itu, saya ragu celotehan saya diperhatiin. Lagian, konsep awal ngetwit itu random. Ngga serius" amat. Di dunia nyata udah banyak ngadepin keseriusan, masa di dunia maya juga gitu? Mati aja kaliii. Hih.

Tapi merhatiin deretan twit di timeline yang kadang" absurd, bikin miris sendiri. Dunia socmed membuka seluas-luasnya untuk kita berkreatifitas, mengeluarkan pendapat yang kadang kita ngga sanggup ngeluarinnya di dunia nyata. Tapi kebebasan itu terlanggar dengan sangat parah. Menghargai sudah lenyap dari jempol yang mengetikkan twit itu. Tata krama sudah bergeser jauh dari etika yang dipelajari setengah mati sejak kita mengenal dunia.

Apalagi ditengah konflik padat masalah dalam negeri dan kontra luar negeri, banyak komentar-komentar yang cenderung melecehkan pemimpin negeri. Saya sih bukannya ngebelain pemimpin. Ya abisnya, kalo bukan dia yang kita hargai dan dukung, siapa lagi? Kalo gak setuju dengan pemimpin yang sekarang, kenapa ngga membuat perubahan yang berarti daripada cuma sekedar bacotan gak intelek yang disembur-semburkan di twit?

Contoh, Anies Baswedan. Sadar walaupun jumlah guru seabrek-abrek tapi masih juga banyak anak yang putus sekolah bahkan tak tersentuh sekolahan sama sekali, yang kalo mau ikutan ngebacot, apa sih gunanya Kementrian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan dana bermilyar-milyar tp masih banyak penduduk Indonesia bodoh dan buta huruf, tapi dia memilih turun tangan ketimbang cuma berkoar atau melipat tangan trus nonton aja. Tercipta Indonesia Mengajar yang sampe sekarang banyak sekali sarjana yang malah bersaing abis-abisan demi terjaring dalam segelintir volunteer mengajar. Berkembang juga menjadi Kelas Inspirasi, dimana volunteer berdedikasi turun langsung ke SD-SD dan memberikan inspirasi pada tunas muda Indonesia. Turun tangan langsung memperbaiki pola dan sistem yang tidak sesuai demi generasi masa depan.

Atau Ridwan Kamil. Dari banyak orang yang hanya berbicara masalah pentingnya penghijauan dari sekarang, agar kita meninggalkan bumi yang indah dan sehat untuk generasi mendatang, dia turun tangan membidani lahirnya Indonesia Berkebun. Dari yang tadinya untuk mendukung petani-petani lokal, meluas dengan gerakan berkebun. Menumbuhkan kesadaran dari masing-masing orang, bahwa kita juga bisa menjadi pelopor penghijauan, berkebun sendiri untuk kesehatan, dan juga memanfaatkan lahan terlantar perkotaan dan juga meningkatkan ketahanan pangan warga.

Ini contoh dari sedikit orang yang membiarkan tangan dan hati bekerja, turun langsung dan membatasi bicara. Setelah hasilnya terlihat, orang bisa menilainya sendiri.

Ada lagi Aulia Halimatussadiah, pendiri NulisBuku.com. Dari kesulitannya menerbitkan buku di penerbit-penerbit komersial, dia beserta beberapa rekannya mendirikan situs nulisbuku.com sebagai mitra dan wadah bagi para penulis untuk dapat menerbitkan hasil karya mereka secara mandiri, dan gratis. Sudah banyak penulis-penulis muda yang akhirnya menemukan kepercayaan diri menampilkan hasil karya mereka, tanpa takut kehilangan rasa percaya diri karena ditolak. Tanpa banyak berkomentar menghujat para penerbit komersil, Aulia membuka jalan lain yang bisa dilalui oleh penulis-penulis berbakat namun ngeri memulai karena rasa takut ditolak. 

Sikap seperti inilah yang justru membawa perubahan kearah yang lebih positif. Gak ada manusia yang sempurna, walau dia seorang pemimpin. Semaksimal mungkin dilakukan olehnya, namun banyak ketidak puasan karena jangkauan yang terbatas. Bukankah lebih baik kita yang juga menghuni negara yang sama ikut menurunkan tangan dan membantu membuka arah yang lebih baik untuk kemajuan bersama? Soalnya, tindakan nyata terasa lebih indah daripada cuma sekedar omongan yang sekelewat kemudian terhapus oleh komentar lain yang ikut berlalu. Tindakan nyata lebih meninggalkan bekas pada mereka yang membutuhkan dorongan semangat. 

Ingin memerdekakan diri? Berjuanglah. Berada di zona negatif? Berusahalah keluar. Jika tidak bisa? Rubahlah menjadi positif.


Tuesday, July 9, 2013

Cinta

Bicara cinta mana pernah ada habisnya. Karena cinta adalah dasar hidup dan berkembangnya manusia dan juga alam semesta. Kalau Allah tidak mencintai kita, bagaimana bisa ada bahagia di muka bumi ini?

Begitupun rasaku tentangmu. Cinta yang tidak serta merta tumbuh, karena rasa percaya dan inin menyayangi. Ingin berbagi hidup, berbagi asa, berbagi cinta.. 

Teringat selalu dg kasihmu yg ragu, tapi ketika aku meragukannya, kamu keyakinkan ketulusan dan keseriusan yg ada hanya untukku. "Cukup aku yg mencintaiku, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk mencintai aku." Kasih, cinta itu anugrah yg bahkan tidak bisa terelakkan. Jika sipemilik raga ini menginginkan hatikupun tersentuh cintamu, maka runtuhlah dalam cinta.

Perasaan itu bertahan. Kian membesar. Meletup dalam bara diam. Membakar tanpa kata. Bertahan tanpa ampun. Melilit pedih dalam hati yang meringkuk. Teriakannya pilu, meneteskan bulir airmata, meresahkan rasa.

Jika cinta padamu adalah kesalahan, maka biarkan aku duduk disini dan meresapinya.

Tuesday, July 2, 2013

La Vita E Bella

Saya sedang merana. 
Bagaimana tidak merana? Saat sedang membutuhkan segala energi positif untuk merefresh diri sendiri, menyemangati yang tercinta, kekasih hati malah bertingkah. Dari berusaha brengsek sebrengsek-brengseknya, sampe mellow metal semetal-metalnya. Kadang saya bisa bertahan, kadang luruh dalam tangisan panjang. Hati ini sungguh luar biasa. Sang Pencipta sungguh tiada terkata kebesaran-Nya. Mampu membuat hati yang sedemikan kecilnya mampu menampung problema hidup sebesar apapun, dari kemampuan tampung manusia.

Ngelus dada aja, kalo kata nenek dulu. .___.

Cinta itu memang juga luar biasa besar daya tampungnya. Betapa masih mampu membagikan kasih ditengah dera dilema permasalahan pribadi. Maka nikmat mana lagi yang kamu ingkari? *hadeh...kembali ke topik* *selfkeplak*

Kemarin kumpul sama rekan-rekan dari mantan radio dimana saya sempet menjabat jadi Program Director-nya. Mereka rindu saya, katanya. :)
Rindu omelan saya, rindu kreativitas saya, rindu airmata saya... Rindu keseluruhan dari saya. Saya cuma senyum. Kurang baik apa sih saya sama orang, sampai sahabat saya pernah berkata ingin menjitak saya karena kebaikan hati saya ini ngga nanggung sampe orang bisa menginjak kepala saya. Boleh sih, tapi tanggung resiko kalo saya ngga senang dengan apa yang orang lakukan pada saya. Pahit hati saya, pahit pula lidah saya.
Mereka menanyakan kabar, dan bagaimanakah saya yang sekarang menanggung beban hati yang mengharu biru.

Cinta.

Cintailah hidupmu. Saat kamu mencintai hidupmu sendiri, otomatis kamu memiliki cinta yang berlimpah ruah untuk kamu bisa bagikan kepada hidup orang lain. Itulah yang menyebabkan saya mudah jatuh hati pada siapapun. Saya jatuh hati pada keluarga manis milik kekasih hati saya. Pada ibunya, pada adik-adiknya yang luar biasa. Saya jatuh hati pada kekuatan jiwa salah seorang rekan saya, yang kalo dibilang orang sih klemak klemek. Saya jatuh hati pada dua buah hati saya ketika mereka hadir kedunia ini, dan senyum bandel mereka masih trade mark saya-hahahahahhaa, itu jiplakan total muka saya di muka mereka :')

Sulit memang menjaga supaya kita tidak melukai hati orang lain. Yang bisa kita lakukan hanya menjalani dengan baik, dan meminta maaf saat kita merasa melukai hati orang lain. Jika ita tidak menyadari telah melukai hati orang lain, balaslah dengan mencintai hidupmu lebih dari apapun, itu akan menyembuhkan luka-luka yang terlanjur tersebar.

Hidup ini indah. Tapi keindahannya fana. Sang Khalik mampu mencabutnya kapan saja Ia mau, dan memindahkan kita ke zona kehidupan abadi tanpa batas. Jika kamu tidak mampu mencintai hidupmu sendiri, bagaimana kamu mampu mencintai jalan hidup yang Ia buat untukmu? Bagaimana kamu mampu mencintai orang lain di dunia ini?


Wednesday, June 26, 2013

-males dijudulin-

Kadang meluapkan isi pikiran ngga perlu dijudulin kali ya.. Karena kadang isi kepala lebih ruwet drpd isi perut laptop. Atau isi hati perempuan -___-

Seperti kebiasaan saya yang sudah berlangsung hampir seumur hidup saya, mikir sendiri, ngomong sendiri, memecahkan masalah saya sendiri. Ya sendirian juga ngga sih.. Pastinya yang memiliki saya ini pun turut membantu saya dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran yang keluar menjadi ide-ide kreatif. Allah SWT.

Pertama, saya berpikir saya tidak peduli.

Bukan karena apa. Saya cape memikirkan kemauan-kemauan orang lain dan melaksanakannya tanpa ada wujud terima kasih, minimal dari sikap terhadap apa yang sudah saya lakukan. Alih-alih, saya malah dipersalahkan atas apa yg mereka terima sebagai imbalan dari apa yang mereka lakukan. Membuat saya down, dan kehilangan kekerenan saya pastinya. Yang terkasih saya menghibur saya dengan mengatakan, kamu Gemini yang ngga pantes jadi bos. Oke, fain, saya gak tau itu hiburan atau hinaan, yang jelas antara lega dan sebal mendengarnya. Saya butuh orang yang meu mengatakan hal sebenarnya yang melintas di kepala mereka ketika melihat saya.
Saya emang ngga pantes jadi bos, karena saya bertahan di daerah abu-abu saya. Saya ini bos. Harusnya saya pegang peraturan pertama, bahwa bos selalu benar. Jika bos salah, lihat pasal satu. Semua kebijakan tetap saya yang pegang dengan mendengarkan pendapat dari staf saya. Kenapa saya harus takut?

-derajat kekerenan naik 1-

Kedua, saya berpikir saya muak mengalah.
Yang terkasih saya bukanlah pria yang punya kekerasan hati menuju positif. Tapi banyakan negatifnya, bahka saya kadang kena sabet cetarannya :')
Namun, dengan perasaan yang dianugrahkan Allah kepada saya untuknya, membuat saya memperoleh hikmah selanjutnya dari kerapuhan mental yang terkasihnya saya ini. Bahwa saya muak mengalah. Saya menolak menyerah. Dan saya yakin saya kuat berdiri diatas tungkai kaki saya, walaupun semua orang bakalan bilang saya mau menang sendiri. Saya bukan tipe perempuan pengikut arus. Saya benci arus yang menyesatkan, dan di masa kini, rata-rata sungai itu menyesatkan. Saya tidak mau tenggelam dalam pusaran kebodohan yang kemudian akan disesali. Jika mau menyesal, setidaknya jangan karena tidak mencoba.

- Derajat kekerenan naek 4-

Ketiga, saya berpikir untuk mengatakan apa yang saya pikirkan.
Dalam mempertahankan pendapat, kecenderungan orang bergerombol di satu pihak, demi mendapatkan dukungan, walaupun kadang ngga sesuai dengan apa yang diinginkan. Kamu adalah kamu. Unik karena Allah menciptakanmu dengan rupa dan sifat begitu berbeda satu sama lainnya. Berarti apa yang kamu pikirkan pun berbeda. Kenapa harus memaksakan sama dengan orang lain? Mengapa tidak mengatakan apa yang kamu inginkan? Kita butuh orang lain untuk hidup, orang lainpun sama. Kita harus mendengarkan pendapat orang lain, mengapa kita tidak didengarkan? Pertahankan apa yang benar, namun tetap mempertimbangkan baik-buruknya bagi perkembangan selanjutnya.

- Derajat kekerenan melejit 10-

So? Menjadi diri sendiri mudah. Pikir, telaah, lakukan.
Dan saya sudah sangat keren, at least for my self <3 p="">
Pikiran saya sangat indah.... ~

Friday, May 31, 2013

In memoriam

Waktu tidak pernah meminta lebih ketika sudah waktunya ia berhenti berdetak dalam keabadian. Manusia biasapun tak kuasa menahankan langkah ketika sang maut mengajaknya berkelana menembus ruang dan waktu yg terhenti dan membentangkan jalan panjang tak berujung menuju peluk sang Pencipta.


Delapan april duaributigabelas, waktu membeku didunia adik bungsuku, Nia Indranee Iramadha. Tanpa kata, tanpa pesan. Hanya tawa sehari sebelumnya yang membekas dalam ingatan semu di ketidakpercayaan. Tangis pun tak didengar lagi olehnya yang sudah menggenggam abadi. Panggilan tak didengar lagi olehnya yang sudah menatap cahaya.

Terpukul karena hal yang bagi kami terlampau tiba-tiba itu, tiada berguna. Tidak ada tiba-tiba, sang pengukur waktu sudah memastikan jalannya alur. Arus yang tidak terelakkan. Cinta yang lebih abadi. Hitungan yang pas bagi penguasa kehidupan. Daunnya sudah gugur.
Mencintaimu, adikku, fana didunia ini. Menahan jejakmu disinipun terlampau menyedihkan. Bahagiamu tampak jelas sekarang, ketika aku memimpikanmu. Melihatmu tersenyum menanggapi bincangku. Menemaniku dalam sedihku. Mengatakan aku pasti baik-baik saja.
Mengingatmu dalam bayang senja. Ketika hati ini terluka. Ketika airmata sia-sia. Kamu mengingatkanku bahwa waktu itu berputar terlampau cepat sehingga kita terlena. Kasih sayangmu nyata dalam tidur panjangmu. Cintamu abadi dalam ketidakabadian.

Tidurlah yg tenang, adikku sayang. Allah menjagamu sampai saatnya bersama lagi. 
Aku merindukanmu.

Monday, March 4, 2013

Bertahan sampai nan(ma)ti

Entri bodoh dengan titel bodoh.

Bodohnya sudah berurat akar dari dulu kala hingga kini. Memang belum bisa dikategorikan kegilaan pasca berpisah, tapi mimpi-mimpi buruk yang menciptakan kekeruhan raut muka dan penebalan kantung mata yang nyaris permanen ini membuat saya terkadang masih menangis sedih menyadari perasaan yang dalam berurat akar padanya.

Bodoh.

Itu kata sahabat saya. Ya. Cinta memang bodoh. Banyak kebodohan yang dilakukan pada saat kita sedang jatuh cinta. Pun ketika hati patah karena cinta.

Saya mungkin termasuk tipe perempuan yang reaksinya amat sangat lambat terhadap shock. Pertamanya diam. Hidup berjalan seperti biasanya. Tapi bergerak seperti robot. Otot wajah yang sudah terlatih untuk tersenyum, tertawa, sesuai dengan kondisi dimana berada. But eyes don't lie. Kosong. Kayak ikan mati. Dan kemudian, reaksi luka dalam mulai meranggaskan tubuh dari dalam. Luyuh, kuyu dan pucat. Waktu benar-benar termanfaatkan dg baik karena kerja tanpa mengenal waktu dan tempat. Semua demi mengalihkan rasa luka dan kenyataan.

Makin pedih bila merasa hampa karena tidak mengetahui apapun lagi tentang dia. Hanya menggunakan mata hati untuk merasakan apa yang dia rasakan, dia inginkan, mendoakan.

Jadi males banget membenarkan komentar Chu Patkay, bahwa Cinta itu deritanya tiada akhir. Karena memang benar....

Sedekah Simpel

Banyak orang yang tidak memahami arti sedekah. Ya termasuk saya sebelumnya sih. Taunya saya, sedekah itu seikhlasnya, dan pas lagi ada duit. Tapi seiring waktu saya mengerti, kalo sedekah itu ngga cuma waktu kita pegang duit, dalam bentuk rasa syukur jadinya berbagi, bahkan dalam keadaan kita sedang sempit (baca : dibawah garis limit kebokek-an) kita pun dianjurkan bersedekah. Walo rasanya pengen nangis mikirin ngga punya duit. :(

Beberapa hari ini saya mengikuti perkembangan dari kejadian banjir di beberapa kota. Kok luas. Ya sebagai riviu aja. Kata mereka yang memahami, ini adalah siklus 5 tahunan. Jadi ya, untuk daerah-daerah rawan banjir, pastinya hal ini sudah diperkirakan dan dipersiapkan untuk logistik bantuan, karena melakukan pencegahan, sulit untuk dimungkinkan. 

Siapa yg bisa mengelakkan musibah, terutama bila alam sudah murka akibat ketamakan manusia? Gak ada. Mau miskin atau kaya, sehat atau sakit, pembersihan akan dilakukan, dalam bentuk bencana alam. Pada saat itu terjadi, tawakkal hanya satu-satunya jalan yg harus kita lakukan. Berpasrah dan bertobat pada Yang Maha Kuasa.

Dan kitapun, sebagai umat yang beriman, sepatutnya membantu saudara kita yang kesulitan, sekalipun kita sendiri tengah didera kesulitan yang sama. Meringankan beban orang yang tengah terkena musibah itu justru melapangkan hati kita yang juga tengah kisruh karena persoalan maupun musibah yg sama.

Jangan berpikir "Saya juga sedag kena musibah", pada saat org disekitar kitaun memerlukan bantuan. Uluran tangan sekecil apapun sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan.

Bersedekah itu simpel, saudaraku. Tiap tahlil, tahmid dan takbir adalah sedekah. Tiap sendi tubuhmu adalah sedekah, bahkan DNA-mu pun bersedekah. Lapangkan hati dan pikiranmu membantu meringankan beban orang lain, dan Allahpun akan meringankan bebanmu. 

Ikut #asikasikancaridana untuk membantu saudara-saudara yang mengalami kesulitan.

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...