"Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever." - Mahatma Gandhi -
Semangat seperti inilah yang harus kita dapatkan setiap hari. Waktu sudah terhitung 24 jam, dikalikan 3600 detik. Jadi kita memiliki 86.400 detik dalam satu hari penuh. Sangat banyak waktu yang bila kita cermat memanfaatkannya, maka banyak hal pula yang mampu kita hasilkan.
Mungkin terbentur waktu belajar atau bekerja? Dalam waktu seperti itu, apa yang mampu kita dapatkan selain pekerjaan yang harus cepat selesai, atau pelajaran yang harus kita hapalkan?
Bukankah itu sudah merupakan pemanfaatan waktu?
Kebanyakan dari orang lebih suka mengobrol pada saat waktu luang mereka. Menurut saya sangat baik sekali. Karena pada saat itu, penawaran-penawaran dalam hidup akan bisa kita tangkap, melalui cara mengobrol ngalor ngidul dengan rekan sekerja. Belajar disekolah pun seperti itu. Membosankan, bila kita tidak mampu mengambil kesimpulan dari yang kita pelajari. Saya terhadap anak-anak, tidak memaksa mereka untuk menjadi pandai dalam akademik. Tapi lebih lihatlah apa yang kamu pelajari dari menonton film kartun, bermain game baik melalui komputer, NDS, PSP atau pusat-pusat permainan, dan terapkanlah dalam hidupmu sehari-hari. Bukankah para pencipta permainan itu bukan hanya mengandalkan imajinasi saja, melainkan kejadian sehari-hari?
Atau menonton sinetron. Walau sangat berlebih-lebihan dalam menghadirkan problema dengan bumbu-bumbu yang memancing segala emosi dari penontonnya, asal muasalnya adalah kehidupan sehari-hari. Para pengarang buku yang piawai menarikan kata-kata dalam selembar kertas kosong dan menjadikannya best seller yang banyak diburu para pembacanya, bukankah mereka juga mencari inspirasi dari alam?
Begitulah jalannya kehidupan selama 86.400 detik itu. Alam menghadirkan inspirasi-inspirasi yang menjadi modal anak manusia untuk belajar, memahami, mengetahui, berimajinasi, dan mampu mengungkapkan "... Saya terinpirasi dari...."
Gandhi berkata benar, hiduplah seolah-olah kau akan mati besok, belajarlah seolah-olah kau hidup selamanya. Kontradiktif dalam kalimat inspirasi ini harusnya bisa kita tangkap dengan makna, bahwa hidup dan belajar akan mengisi 24 jam setiap waktu dalam hidup kita. Membiasakan diri menghitung tiap detik yang berlalu, dan belajar semaksimal mungkin memanfaatkan setiap detik yang berlalu dalam hidup kita, pastinya akan memberikan kita kepuasan tak terhingga. Hingga akhir hayat nanti, yang melekat dalam diri kita tetaplah kebanggaan bahwa, saya tidak akan mati dengan menyia-nyiakan setiap detik dari hidup saya.
No comments:
Post a Comment