Pernah ya curcol dengan title ini? Kayaknya iya. Bukan kekurangan kata-kata, hanya saja paling jauh galau hati itu menyangkut seputar setia, setia, setia. Setiap tikungan ada.
Nista buat mereka yang tidak setia. Haram buat mereka yang doyan sepik sana sepik sini modus sana modus sini kode sana kode sini...(yang masih punya perbendaharaan kata-kata silahkan pikirkan sendiri). Bahasa Indonesia paling menarik ya, banyak sekali koleksi dan bertambah setiap harinya, ketimbang bahasa lain didunia ini #intermezzo #abaikan
Setia jaman dulu dengan jaman sekarang juga beda beuuddhhh... Dulu, kesetiaan itu diukur dengan seorang perempuan yang kehilangan pasangan hidupnya, bertahan untuk melaksanakan amanah terakhir sang belahan jiwa untuk menyelesaikan tugas mereka menghantarkan buah cinta mereka menggapai gerbang kemandirian dan kesuksesan.
Atau sudah berjanji akan menjalani hidup berdedikasi satu sama lain, kemudian sang dara menanti sang arjuna yang menyelesaikan tugas sebelum kembali untuk menghabiskan hidup bersama.
Sementara setia jaman sekarang adalah, sesegera mungkin mencari belahan hati lain yang 'tercecer' selain apa yang pernah mampir dalam hidup. Atau yang beristilah sekarang LDR (Lelah Dilanda Rindu, Long Distance Relationship, Lari Dari Realiti > ecieeehhhhhh), mulai kasak kusuk mencari selimut hati yang lain, lelaki cadangan, gituuhh..
Menjalani hubungan dengan komitmen kesetiaan sebenarnya bukan hanya untuk mereka yang sudah terikat dalam ijab qobul, tetapi pada saat kita berkomitmen untuk menjalani hubungan ke arah sana pun, meteran kesetiaan sudah mulai dijalankan. Komitmen bukan berarti sudah pasti pria dan wanita itu langgeng hingga tali pernikahan. Komitmen itu berarti memegang janji. Takut komitmen berarti tidak berani memegang janji. Jadi komitmen tu ada dari awal menjalin hubungan, bukan pada saat memutuskan menjadikan pasangannya sebagai belahan jiwanya, pendamping hidupnya.
Setia itu, menerima apa adanya orang yang sudah dipilih, mendukung apa yang dilakukan, walau salah tapi tegurlah di belakang, ingatkan kesalahannya, dengarkan keluhannya, buka pelukmu sebagai pelabuhannya. Rasa nyaman akan memelihara cinta yang sudah tercipta dari pandangan pertama. Rasa sayang akan tumbuh berkembang berpacu dengan waktu karena kasih dan setia pasangan yang tanpa syarat terus menemani, berharap hingga akhir hayat.
Cinta itu perlu sampai kapanpun, berdampingan dengan elemen-elemen lainnya dalam memelihara suatu hubungan. Satu persatu bisa terlewat seiring dengan waktu, tapi setia..? :)
No comments:
Post a Comment