Selama ini saya selalu bertanya dalam hati, kemana mencari kekhusyukan bila ingin berbicara dengan Allah. Kemana saya harus mencari perlindungan karena makin lama makin merasa betapa kering saya rasakan dalam jiwa. Saya tidak bisa meneteskan airmata sebagaimana mereka yang selalu memohon ampun dan ridho-Nya. Saya hanya bisa merasakan hati saya yang semakin mengeras karena berusaha menabahkan diri apabila memang tiada yang dapat menolong saya dalam segala kesulitan hidup.
Namun kemudian, dalam perasaan yang tidak menentu oleh rasa khawatir, takut, putus asa, atasan saya memerintahkan saya untuk mengikuti training. Saya langsung menyanggupinya. Saya ini menjauh dari kebisingan dan hawa negatif yg mempengaruhi saya. Dan ternyata inilah yang saya cari selama ini.
Dalam setiap sujud, berdoa dan berusaha menitikkan airmata, memohon berkah-Nya akan jalan yang terang dan cahaya dalam kegelapan jiwa, Allah menunjukkan jalan. Melihat keluar semesta, semakin jauh, dan jauh... melayang di angkasa yang gelap dan luas, menatap titik-titik bintang dan bahkan bumiku kian hilang ketika saya terbang menjauh... Semakin jauh dan jauhh.... batin saya menjerit ketakutan. Dimana batasnya??? Dimana ujungnya?????
Bahwa Allah sebesar itu, tetap memeluk kita yang bahkan menafikkannya... Allah-ku..
Airmata saya tdak bisa berhenti mengalir, menyadari keikhlasan yang kurang ikhlas saya hadirkan. Bahwa kesombongan sudah membalut titik hati saya, membelenggu suara hati saya yang menjerit memanggil saya, mengajak saya berdzikir menyebut nama-Nya dalam setiap suka dan lara. Hati saya menangis mendoakan saya menghapus awan gelap yang menyelimuti hati sehingga saya tidak merasakan denyut dan getar takbirnya.
Allah-ku, betapa aku sombong tidak menyadari bahkan sel-sel tubuhkupun menjerit, berthawaf, bertakbir, menyerukan nama-Mu.
Saya tersungkur dalam sujud mohon ampunan-Nya. Saya terlalu jauh melangkah dalam pencarian saya, tanpa menyadari bahwa Dia memeluk saya selalu....
Begitu merindukan Allah-ku. Saya mampu mencinta kembali, tersenyum... karena mengetahui, bahwa saya sangat dicintai oleh-Nya. Betapa kerinduan akan Dia dan kekasih-Nya Rasulullah SAW terjawab, dan gapaian tangan saya ada arahnya.
Banyak hal yang bisa saya dapatkan selama 5 hari pencarian jati diri saya itu. Rasanya seperti terlahir kembali, dengan motivasi baru menghadapi hidup. Bahwa malulah saya mengeluh sementara Allah tidak pernah mengeluh mendampingi kita bahkan saat kita jauh darinya. Saya jatuh cinta lagi :)
Kini, saya bisa mantap melangkah tanpa takut apapun, kecuali dicampakkan oleh Allah....
No comments:
Post a Comment