Mereguk angin semilir yang membelai seakan ingin merengkuh
Merasakan sentuhan maya bayangan di balik kabut
Daun menitik tersapu hembusan sang bayu yang menggoda pepohonan
Merajuk karena ditinggalkan
Berpusar dalam kabut waktu yang beringsut perlahan
Merayu sang kronos yang menggenggam kunci minuet
Di gerbang bercabang tiga yang mengendalikan masa lalu, masa kini dan masa depan
Dan aku melihat dirimu dalam bayang kabut waktu yang memelukmu erat
Terikat masa lalu, terombang-ambing masa kini, tanpa masa depan
Cintaku padamu menari-nari dalam relung jiwa
Yang pasrah mengikuti aromamu
Menangisi bayanganmu yang hilang timbul dalam anganku
Meratapi cintamu yang kian mengabur dalam perjalanan waktu di hembusan sang bayu
Menanti kereta senja lewat membawa sang mentari tenggelam
Tanpa tahu kapan akan terbit kembali
No comments:
Post a Comment