Thursday, August 28, 2008

One ticket to Heaven

Judul yang lumayan menggugah hati ya? Saya membaca sebuah judul buku milik rekan saya, Ms. I, yang tergeletak di atas meja ketika dia sedang sibuk mengerjakan aktivitas lain. 'Satu Tiket ke Surga', sebuah buku berisi sekumpulan cerita-cerita pendek yang menyentuh iman. Saya tertarik membacanya karena membaca komentar-komentar pendek di halaman paling belakang, dari rekan-rekan yang sudah membacanya duluan. Ms. I mempersilakan saya membacanya, itung-itung pembunuh waktu, katanya begitu. Jadi saya pelan-pelan membacanya. Satu tiket ke Surga, ternyata sangat mudah didapatkan, apabila segumpal daging yang diciptakan dalam diri kita, yaitu hati, dibiarkan menerima dan memahami hal-hal yang sangat berarti dalam perjalanan hidup kita. Saya kira, dalam menyambut Ramadhan kali ini, novel yang dikreasikan oleh Zabrina A. Anwar ini, bisa dijadikan referensi untuk kita lebih memaknai hidup, dan memperdalam ibadah kita dari jalur yang lebih 'ringan' untuk dimengerti.. Marhaban ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa, semoga amal yang kita lakukan memperoleh pahala yang berlimpah pula dari Allah.

Wednesday, August 27, 2008

Rusuh..rusuh..Rusuh...

Rusuh sekali selama akhir pekan kemarin. Seperti yang sudah-sudah di tahun-tahun sebelumnya, keluarga besar mama saya selalu menyempatkan diri untuk datang ke Palembang dan pergi ziarah ke makam yai saya setiap menjelang Ramadhan. Biasanya juga mereka datang tanpa pemberitahuan yang jelas. Palingan bilang mau datang, trus tau-tau mendadak nongol di depan pintu rumah. Tahun ini beda. Mereka meminta mama saya untuk mengurus semuanya, termasuk menawarkan untuk mengadakan pengajian sekalian ruwah untuk menyambut Ramadhan ini, dan mama sya setuju (ganti EO, nih..) Dimulailah dengan hunting segala-segala keperluan untuk acara ini. Pesan pempek beratus-ratus biji untuk ke delapan tante-tante saya itu, untuk dibawa ke Jakarta saat mereka pulang. Ngeberesin rumah, 'menyembunyikan' barang-barang yang 'tidak' pantas dilihat, daripada kena omel mereka ( yang pada perfeksionis...), pokoknya rusuh. Teriakan, omelan dan sebagainya jadi makanan sepanjang minggu. Belum lagi ponsel yang tidak berhenti bunyi, untuk sekedar mengingatkan apa yang harus dilakukan. Ketika rombongan tiba, bisa dibayangkan betapa rusuhnya. Mau kesana, mau kesini... mana mama saya meninggalkan setumpuk instruksi untuk dilakukan oleh saya dan adik saya. Bayangkan saja betapa repotnya menjaga bayi dan anak-anak kecil yang bandelnya minta ampun, plus harus mengurus katering dan tempat di mesjid untuk acara (saya sangat bersyukur saya tidak anti sosial sehingga saya punya tetangga yang bersedia mengulurkan tangan membantu kami semua...). Namun kerusuhan itu berakhir dengan kepuasan di wajah lelah mama saya, setelah mengantar rombongan ke bandara untuk kembali ke Jakarta. Saya juga bersyukur, untung aja acara seperti ini ngga sering-sering diadakan... saya bisa mati tegak! (walaupun kerusuhan terus berlanjut karena bagasi milik salah satu tante saya hilang di bandara, goodbye 700 biji pempek hehehe....)

Saturday, August 23, 2008

Let's Talk about

Saya mulai mencintai pekerjaan sampingan saya, jadi penyiar. Actually, that's dream come true itu bener-bener bikin saya selalu merindukannya setiap hari. Ada salah seorang penyiar lama disitu, yang sebelumnya jadi penyiar di radio lain, tapi sempat off beberapa lama, mengatakan betapa sunyi hidupnya ketika tidak siaran. Saya masih tidak mengerti sampai saya menjalaninya sendiri. Talking is sooooooo lovely!
Cuma sekarang ini saya masih agak ribet ngomongnya, soalnya masih rada-rada gagu gitu sih hahaa... tapi swear deh, saya menikmatinya. Dan saya yakin, hidup saya tambah berwarna dengan apa yang saya lakuin sekarang ini. Tentu saja, tidak lepas dari semua dukungan rekan, relasi, kolega, dan terutama keluarga.
Hidup saya!!

Saturday, August 16, 2008

Apa lagi?!?!?!?!

Itu kata-kata dari semua rekan-rekan saya yang mendengar cerita saya tentang kegiatan saya sekarang ini.
Ada plus plusnya yang baru ini...hehehe... jualan dan jadi 'miss cuap-cuap'.
Ditempat putri saya les tambahan, yang empunya menawarkan sabun cuci piring, softener, dan bla bla kebutuhan sehari-hari rumah tangga dengan harga miring karena barang tersebut curah, dari pabrik tapi belum dimerk-in. Harganya memang bener-bener bikin kita bisa menghemat skian rupiah untuk kebutuhan RT. Ya...saya sih senang-senang saaj mencoba, dan ketika sedang mengobrol-ngobrol dengan tetangga (ini khas IRT... :P) ya, saya coba tawarkan. Dia tertarik. Begitupun keadaan di kantor saya, saya coba tawarkan..mereka tertarik. Hasilnya ya nyaris 2 hari sekali saya mesti menggotong-gotong kardus berisi berliter-liter sabun cuci piring cair, softener, pelicin pakaian, sabun cuci tangan, pembersih lantai, karbol, deterjen kiloan, sabun cuci kiloan...(minta ampun, banyak banget!) ke kantor atau untuk pemenuhan pesanan para tetangga dan teman-teman saya. Sampai ibu-ibu dari teman putri saya di sanggar berkomentar "Bolehlah bunda ini, semangatnya tinggi sekali...."
Dan hasil lainnya, ada yang menitipkan barang ke saya untuk saya marketing-in......
Sekalian promo juga deh, kalau ada yang tertarik untuk membeli keperluan rumah seperti yang saya sebut diatas, dan berdomisili di kota saya, boleh menghubungi saya untuk memesannya..hahaha....
Terus disela-sela kesibukan saya sebagai pegawai, ibu dua anak, dan sales sampingan, saya juga menyalurkan hasrat mengoceh saya dengan memasukkan lamaran ke salah satu radio swasta di kota saya. Hasilnya? Saya di-training.
Dan komentar semua yang mengenal saya : Apa lagi?!?!?!
(ada juga sih yang bilang, bikin anak lagi aja kalo masih kurang kerjaan hahahaha..... Tapi terus terang, saya sangat menikmati semangat masa muda saya ini... )

Thursday, August 14, 2008

Rasa penasaran yang jadi kenyataan

Beberapa waktu yang lalu, saya mengalami kebosanan karena dalam keadaan cuti setelah bersalin. Ya, bosenlah.... biarpun senang hati melihat hasil 'kerja' maksimal (hahahaha....) tapi buat saya yang biasa seperti bola bekel, go round....round... gitu, tidaklah cukup duduk manis dirumah ngurus bayi kecil, trus tidur siang (walaupun saya akui, itu sangat membantu saya menurunkan berat badan setelah bersalin hehhe..). Makanya, walaupun seharusnya saya berleha-leha menikmati masa cuti, tapi saya isi dengan belajar tarot! Wew... Banyak yang bilang, ngapain sih belajar tarot. Suka doonng.... yang jelas alasan pertama ya itu, kalo ngga suka ngga bakalan dijalanin. Lumayanlah.. ternyata saya termasuk quick learn dan berbakat juga (halah!). So... call me 'Bunda Judith', yah... kalo mama tar dibilang mama Loreng lagi (plesetan gak lucu banget dari mama lauren :P). Kalo rekan-rekan saya di kantor manggil saya 'Ibu Karot' (harusnya sih ibu Tarot, tapi lebih kocak ibu karot katanya...ck....). Ok, siapa mau nyoba dibaca pakai tarot? ;>

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...