Monday, January 21, 2008

Suami-suami

My first blog in the new year 2008.. hehehe.... Sudah berlalu 21 hari dari tahun yang baru, tapi saya baru buka tulisan sekarang (kalo di Jepang kan sebaiknya pas tahun baru bikin kaligrafi pertama tuh...). Biasa, klise sih alesannya, gara" tahun baru yang nyaman gak berlaku buat saya, yang punya setumpuk kerjaan mendekati deadline (dan akhirnya off juga...) Hari ini saya punya rumpian lucu di kantor. Start dari hari kamis minggu sebelumnya, ketika pulang kantor bareng temen" kantor yang searah, salah satu rekan saya ini kebetulan suaminya sakit. Dia sangat mencintai suaminya, kayaknya, soalnya si suami menelpon setiap sinyal menjangkau ponsel rekan saya itu dan rekan saya pasti menjawab "Ya, sayang?" (hehehe.... baru tahun kedua dari 5 tahun pertama nih...). Si suami yang belakangan bikin saya risih, abisnya manja banget, bikin rekan saya itu serasa gak sabaran untuk tiba dirumah (dengan jarak tempuh 2 jam, nyantai dikit knapa coba?), blingsatan sepanjang jalan. Katanya si suami mengidap asma, dan rekan saya kuatir terjadi sesuatu yang buruk (begitulah suami", agak berlebihan....). Saya menyarankan dia mampir ke toko obat China dan membeli obat herbal yang kebetulan saya pakai ketika sakit, dan hasilnya manjur (sekarang ini, coba deh mengurangi obat kimia). Pagi ini ketika saya bersiap pergi ke kantor, dia menelpon dan memberitahu bahwa suaminya masuk rumkit. Dia minta tolong kasitahu atasan dia tidak bisa masuk kantor, sudah 3 hari nungguin si suami gak pulang" dari rumkit. Ok.. no prob yah... Saya cerita dengan rekan sekantor. Komentar mereka bermacam", sampai merembet ke "betapa manjanya seorang suami kalau sedang sakit". Saya geli melihat rekan" wanita di kantor bersemangat menimpali, betapa manjanya seorang laki" beristri kalau sedang sakit. Ada yang tingkahnya macam", yang minta ini itu, yang ini salah itu salah, sampai menyuruh istri tidak bekerja. "Coba kalau kita yang sakit, boro" diurusin, masih minta nyiapin makan, sebagainya...atau malah ngomong 'panggil tukang urut aja sana, biar cepet enak'". Seorang rekan kantor laki" hanya tersenyum mendengar komen itu. Saya juga senyum aja. Gak nyalahin, emang bener sih, ayah saya begitu, suami saya juga begitu. Tapi biar ada rasa geli, rasa kesal juga ada, kenapa sih laki" yang sudah beristri itu seperti itu?

Apa kabar?

 Jalan-jalan, ketemu kawan  Kemudian saling bertegur sapa  Hai. Apa kabar?  πŸ˜ΆπŸ’­ Apa kabar... Saya sudah berbulan-bulan insomnia parah, wala...